Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
40
meningkatkan ekstremisme, faktor-faktor ini diperlakukan
ekstremisme antibeku, atau cara eksklusif represif tanpa
mencari akar masalah dan ini menyebabkan kembalinya
ekstremisme dan munculnya fenomena tertutup.
6) Ketidaktahuan dasar Syariah (Qur’an, Hadist, Ijma’ dan
Qiyas), ketidaktahuan tujuan hukum, ketidaktahuan
pengambilan dalil dan kesimpulan, ketidaktahuan ide-ide
ulama, ketidaktahuan Bahasa Arab, sejarah, ketidaktahuan
realitas dan kondisi, keadaan, ketertiban orang, dan amalan.30
7) Nafsu menyebabkan kesewenang-wenangan dalam
menafsirkan teks, ayat-ayat dan hadits untuk mencari
ketenaran, kepemimpinan dan kesesatan psikologis dengan
kekerasan, ketajaman dan penyimpangan yang mengarah ke
penurunan ilmuwan, pemahaman dirinya dan pikirannya.31
a) Ketidaktahuan hak-hak non-Muslim, beberapa imam di
masjid mendorong ide-ide rasisme, diskriminasi, permusuhan,
kebencian, ketidakadilan dan ide agama atasnama agama.
b) Kesalahpahaman dan salah tafsir kebajikan dan
pencegahan kejahatan.
c) Krisis dan kesengsaraan yang dialami oleh dunia Islam
terutama di Palestina, Irak dan penodaan lain dari Alquran di
Guantanamo, Kuba, dan Bagram, Afghanistan, dan
pengakuan dari pasukan Amerika sehingga membawa reaksi
yang parah di kalangan anak muda dan memicu antusiasme
bangsa di atas kemuliaan melalui jihad.
d) Korupsi politik dan administrasi di lembaga-lembaga
dan penyalahgunaan kekuasaan di hadapan kemiskinan dan
pengangguran, yang mengarah pada kebencian, iri hati dan
ekstremisme di bawah nama agama.
e) Krisis ekonomi dan dampak dari perubahan yang
meningkatkan kesenjangan antara negara kaya dan miskin,
^Ahm ed bin Yousef.Sebuah Studi Yang Beijudul Ekstremisme Religius, Kebenaran, Alasan dan
Indikator Perawatan. 27/05/1429 AH
31Khalid bin Saleh bin Al-Ghoni (2002).Peran Pendidikan Islam Dalam 7ero/7sme.Publikasi. Riyadh