Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
5
Kearifan lokal-kearifan lokal tersebut apabila digali dan dielaborasi
dalam konteks nasional sangat berperan dalam memperkuat identitas
nasional guna menghadapi abad ke-21 yang dipengaruhi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu hal yang tidak bisa disangkal adalah
bahwa penerapan teknologi modern dalam industrialisasi menyebabkan
pergeseran sikap hidup dan tata nilai yang berkaitan erat dengan moral dan
etika.5 Kemajuan pembangunan di bidang ekonomi terutama yang bersifat
fisik, kurang diimbangi dengan pembangunan bangsa dan karakter (nation
and character building) yang memadai. Kelemahan utama bangsa ini
terletak pada pudarnya watak toleransi dan sikap gotong royong. Adapun
prospek kearifan lokal di masa depan sangat dipengaruhi oleh
kelembagaan yang mengelolanya, transformasi atau penjabaran nilai-nilai
kearifan lokal sebagai nilai dasar menjadi nilai instrumental hingga menjadi
nilai praksis, peran tokoh, serta sumber daya yang ada untuk mendukung
pengelolaan kearifan lokal tersebut.
Dari uraian diatas jelas menunjukan bahwa revitalisasi nilai-nilai
kearifan lokal guna memperkuat identitas nasional dalam rangka ketahanan
nasional, perlu dibahas secara konsepsional sehingga dapat memberikan
alternatif solusi dalam memecahkan masalah bangsa yang sangat strategis
dan mendasar.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud dari penulisan Taskap ini untuk memberikan
gambaran tentang berbagai persoalan menyangkut nilai-nilai
kearifan lokal serta bagaimana merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal
tersebut sehingga mampu memperkuat Identitas Nasional dalam
rangka memantapkan Ketahanan Nasional, sekaligus sebagai
pertanggungjawaban penulis pada akhir Program Pendidikan
Reguler Angkatan (PPRA) Lemhannas Rl Angkatan ke XLIX Tahun
Pendidikan 2013.
5 Wan Usman dkk, 2003. Daya Tahan Bangsa, Program Studi Pengkajian Ketahanan
Nasional Universitas Indonesia, hal. 521.