Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI

35

legislatif 2014 mendatang padahal sampai saat ini masyarakat luas
belum mengetahui banyak sepak terjang mereka dalam dunia politik
ataupun pemerintahan namun lucunya media massa sudah ramai-
ramai memberitakannya, fenomena ini seharusnya menjadi
keprihatinan bersama.

Berbeda dengan Negara maju dalam hal memilih pemimpin
yang baik mereka melakukan pengkaderan yang baik dengan
tahapan yang jelas dalam segala aspek sesuai kompetensi ya ng
diharapkan. Tidak berlaku ada cerita seseorang yang belum teruji
kapasitasnya di publik m aupun dalam pemerintahan tiba-tiba muncul
menjadi salah satu nominator pemimpin apalagi menjadi pemimpin-
pemimpin bangsa. Begitu kader-kader disiapkan secara sistematis
dan komprehensif hingga tidak ada kekawatiran hilangnya tongkat
estafet kepemimpinan. Seni memimpin adalah dimulai dari diri
sendiri dan mampu melahirkan sikap yang mementingkan
kepentingan orang banyak. Pemimpin tidak serta merta muncul dan
melahirkan perubahan atau revolusi sosial dan segera populer,
secara instan mampu menjadi pemimpin serta merasa mampu
menjadi solusi permasalahan bangsa ini. Hal tersebut saat ini
banyak dilihat dengairm a ra kn y^p en ggu naa n Balehasebagai media
kampanye yang artinya masyarakat dipaksa untuk mengenal calon-
calon pemimpinnya tanpa mengetahui sepak terjangnya.

Demikian juga kita lihat di daerah-daerah bahwa tokoh
masyarakat ataupun pemuka-pemuka adat, pemuka ag a m a yang
sering muncul dengan slogan-slogan sesaat yang akan digunakan
untuk kepentingan sesaat dalam rangka mempopulerkan dirinya
atau hanya dalam rangka menaikkan jumlah nilai para pemilihnya.
Mereka dapat tampil bukan karena pengakuan secara tulus para
pengikutnya atau diangkat berdasarkan kemauan rakyat banyak
secara musyawarah atau karena memang sudah disiapkan
pengkaderannya secara gradual dengan uji kompetensi yang telah
dipersyaratkan di setiap jabatan tersebut. Maka munculnya
pemimpin-pemimpin seperti ini akibat dari pengkaderan yang kurang