Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19
3
berhasil menyelesaikan masalah secara damai sehingga konflik
menjurus pada penyelesaian yang destruktif.
Konflik-konflik sosial yang terjadi beberapa waktu terakhir di
Indonesia sudah mengarah kepada konflik sosial yang merugikan.
Apabila dibiarkan terjadi dan tidak ditangani secara tuntas maka
dimungkinkan NKRI akan mengalami disintegrasi atau menjurus kepada
perpecahan bangsa. Padahal persatuan dan kesatuan dalam kerangka
integrasi nasional merupakan salah satu modal utama dalam
perwujudan NKRI. Sementara itu NKRI merupakan wadah utama dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional. Dengan demikian konflik
sosial yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan terjadinya
disintegrasi bangsa dan menghambat penyelenggaraan pembangunan
secara nasional.
Pemerintah Indonesia sebenarnya telah berupaya untuk
menangani berbagai konflik yang terjadi. Namun penanganannya tidak
optimal. Indikator ketidakoptimalan dalam penanganan konflik sosial di
berbagai daerah Indonesia di antaranya adalah timbulnya konflik sosial
di beberapa wilayah dengan akar masalah yang sama atau konflik sosial
terjadi berulang di wilayah yang sama. Beberapa contoh konflik yang
dimaksud yaitu: konflik sosial di Sambas, konflik sosial di Maluku Utara,
konflik sosial di Ambon, konflik sosial di Poso, konflik sosial di Papua,
dan konflik sosial lain yang melibatkan beberapa kelompok masyarakat
atau organisasi kemasyarakatan. Dapat dikatakan bahwa penyelesaian
terhadap konflik-konflik dimaksud belum sepenuhnya dilaksanakan
secara komprehensif, integratif, dan masih ditangani secara parsial serta
belum sepenuhnya berpedoman kepada tahapan-tahapan penanganan
konflik sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.
Ketidaktuntasan penanganan konflik juga disebabkan pendekatan
yang digunakan lebih mengarah kepada penanganan yang bersifat
penggunaan kekuatan atau represif dan masih bersifat universal.
Pendekatan yang represif memang dapat “memadamkan” konflik namun
tidak menyentuh pada akar masalah konflik, sehingga potensi konflik