Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
45
pelayanan kapal dan barang di beberapa pelabuhan utama dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2. Kinerja Pelayanan Kapal dan Barang
Di Beberapa Pelabuhan Utama
Pelayanan Kapal (Jam) Produktivitas
Bongkar Muat
Utilisasl
Pelabuhan WT BT IT NOT Peti Gencar BOR
Kemas (T/G/H) <%)
Belawan 111 83 0,5 49,6 (B/C/H)
Teluk Bayur 32,85 74,06
Panjang 80 65 12,6 11,8 20 38,26 74,67
Palembang 6 30,74 79,25
Dumai 61 53 4,2 15,2 18,42 59,21 56,73
Lhokseumawe 23,61 25,99 81,38
Pekanbaru 65 49 0,27 27,7 - 39,74
Tanjung Pinang - - 67,63
Tanjung Priok 88 55 7,2 11 13 55,10 76,80
Banten - 29,53 65,45
Tanjung Emas 82 67 2 22 23 63,44 29,10
Tanjung Perak - 26,79 66,00
Pontianak 24-30 45 8,5 48 - 49,97 74,00
23 62,60
Banjarmasin 80 78 1,5 60 14,11 61
Balikpapan 24,53
Samarinda 39 36 2,2 3
Makassar
Bitung 60 58 10,5 2,8
Ambon
Jayapura 63 39 2,7 7,4
35-45 36 2.9 3,7
120- 45 9,4 15,5
140
77 26 3,6 21,6 14 22 61,00
10 14 64,67
22 19 3 213,7 7 19 71,75
72 66 1,7 25 22 47,38
22 22 71,72
50 47 3,1 3,8 - 18 68,37
- 18 69,83
24-36 53 1,4 18,3
18 18 1,45 7,8
21 15 2 1,5
Sumber: INSA & Buku Fasilitas dan Kinerja Operasional Pelabuhan,2012
Rendahnya kinerja pelayanan kapal dan barang diberbagai
pelabuhan, juga tidak terlepas dari kondisi infrastruktur dan
suprastruktur yang kurang memadai. Pada umumnya, pelabuhan-
pelabuhan di Indonesia memiliki kedalaman kolam yang dangkal,
panjang dermaga relatif pendek dan fasilitas pelabuhan, termasuk alat
bongkar muat sudah ketinggalan zaman.24
Terbatasnya penggunaan teknologi informasi, dan beragamnya
sistem dan prosedur berbagai instansi di pelabuhan dalam pelayanan
kapal dan barang, turut menjadi penyebab rendahnya kualitas kinerja
24 Bambang Susantono, op. cit, him 1S5