Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI

95

bertahap dan berkelanjutan dalam kurun waktu ± 5 tahun. Selanjutnya
membuka lahan beberapa jarak dari garis perbatasan kedalam
wilayah NKRI untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit, atau per-
kebunan karet. Pada prinsipnya pengelolaan lahan tersebut ditanami
dengan tanaman yang cocok agar dapat menghasilkan produk-produk
pertanian yang memiliki daya saing.
d. Kemhan dan Mabes TNI melaksanakan pengkajian untuk
membentuk 1 divisi Infanteri diwilayah Kalimantan dan 1 korem di
Kaltara. Diharapkan dengan dibentuknya 1 divisi diperbatasan maka
tugas pengamanan wilayah perbatasan di Kalimantan menjadi tang-
gung jawab divisi tersebut. Sehingga kodam yang ada saat ini dapat
fokus melaksanakan fungsi pembinaari territorial dan pemberdayaan
wilayah untuk membantu pemda. Dalam konteks tugas pengamanan
perbatasan ini, divisi dapat mengatur mekanisme pengamanan se-
bagai berikut, 1 brigade dideploi memperkuat yonif yang ada di korem,
1 brigade siaga di home base (siap setiap saat) dan 1 brigade melak­
sanakan latihan rutin dalam rangka siap mengganti brigade yang saat
ini sedang siaga. Disisi lain dengan adanya 1 korem di Kaltara maka
rentang kendali yang cukup panjang apabila dikendalikan dari
Samarinda (Letak korem yang ada saat ini) dalam pelaksanaan fungsi
binter dan perberdayaan wilayah akan menjadi lebih dekat.
e. BNPP, BPP Provinsi dan Kabupaten, Kementerian Lingkungan
Hidup, Kementerian Kehutanan dan Kementerian PU, sebelum
melaksanakan pembangunan di wilayah perbatasan agar terlebih
dahulu melakukan Analisa dampak lingkungan (AMDAL). Hasil dari
AMDAL ini harus dipedomani oleh semua pemangku kepentingan
dalam setiap melakukan pembangunan di wilayah perbatasan agar
kelestarian lingkungan dapat terpelihara dengan baik.

Jakarta, 2 September 2013

Lodewyk Pusung
Kolonel Inf Nrp 30420