Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

bahari, konsusmsi berbagai hasil laut, serta kemudahan di bidang transportasi laut.
Karena pada kenyataanya akses transportasi udara pesawat, terbang jauh lebih
ekonomis baik dan segi waktu maupun biaya.

         Dalam pengelolaan pelabuhan terjadi ketidak selarasan antara stake holder
dimana adanya tarik menarik kepentingan dalam pengelolaan pelabuhan
Kewenangan PT. Pelindo dalam regulasi yang diberikan oleh PP N0.69 Tahun
2001, juga menjadi polemik, karena dianggap bertentangan dengan kaidah-kaidah
Pemerintahan Daerah.Sehingga berdasarkan dari uraian latar belakang di atas,
yang menjadi rumusan permasalahannya adalah “ Bagaimana mengoptimalkan
Moda Transportasi Laut Guna Mewujudkan Wawasan Nusantara Dalam
Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional ?”

2. Maksud dan Tujuan

         a. Maksud. Penulisan Taskap ini adalah untuk menunjukan betapa
         pentingnya optimalisasi moda transportasi laut guna mewujudkan Wawasan
         Nusantara dalam rangka meningkatkan Ketahanan Nasional

         b. Tujuan. Penulisan Taskap ini adalah untuk memberikan sumbangan
         pemikiran dalam upaya pemecahan masalah Transportasi nasional terutama
         permasalahan moda transportasi laut guna mewujudkan wawasan nusantara
         dalam rangka meningkatkan Ketahanan Nasional.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

                   Ruang lingkup penulisan ini meliputi moda transportasi laut dan
         permasalahannya, sampai dengan kebijakan, strategi serta upaya untuk
         mengoptimalkan moda transportasi laut guna mewujudkan wawasan
         nusantara dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional, yang disusun
         dengan sistematika sebagai berikut:

         a. BAB I. Pendahuluan

                   Dalam bab ini diuraikan latar belakang permasalahan, maksud dan
         tujuan pemilihan judul yang menjadi substansi penulisan, lingkup bahasan,
         metode dan pendekatan yang digunakan serta beberapa pengertian-
         pengertian untuk dapat memahami pembahasan.

         b. BAB II. Landasan Pemikiran

                                                              8
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11