Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

17

         kehidupan bersama, yang mencakup berbagai unsur yang berbeda
         dalam aspek etnis, kelas atau golongan sosial, sistem kepercayaan,
         kebudayaan, bahasa dan Iain-lain sebagainya. Kesemuanya
         terintegrasikan dalam perkembangan sejarah sebagai kesatuan sistem
         politik berdasarkan solidaritas yang ditopang oleh kemauan poiitik
         b e rs a m a 18.

         b. Teori Daya Saing.

              Teori terkait dengan daya saing lebih dikenal dengan sebutan teori
         Porter. Porter menjabarkan hal-hal pokok berkaitan dengan daya saing
         nasional yang berangkat dari keyakinannya bahwa teori ekonomi klasik
         belum sepenuhnya mencangkup keunggulan yang komparative.
         Implikasinya adalah tingkat daya saing negara dipengaruhi oleh
         beberapa aspek penyelenggaraan pertumbuhan ekonomi, politik dan
         hukum dilingkungan tata pemerintahan negara. Menurut Porter, suatu
        negara memperoleh keunggulan daya saing / competitive advantage jika
         negara tersebut kompetitif. Daya saing suatu negara ditentukan oleh
         kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan
         kemampuannya. Perusahaan memperoleh daya saing karena tekanan
         dan tantangan. Negara menerima manfaat dari adanya persaingan di
         pasar domestik, supplier domestik yang agresif, serta pasar lokal yang
         memiliki permintaan tinggi. Perbedaaan dalam nilai-nilai nasional,
         budaya, struktur ekonomi, institusi, dan sejarah semuanya memberi
         kontribusi pada keberhasilan dalam persaingan itu sendiri dalam hal
        daya saing. Factor conditions mengacu pada input, digunakan sebagai
         faktor yang dimunculkan pada suatu negara yang mempunyai kekuatan
         komponen produk. Secara tradisional, daya saing intemasional suatu
         negara dijelaskan dengan teori yang berkaitan dengan perdagangan
         intemasional yang dimulai oleh Adam Smith. Namun ekonomi global
         saat ini sangat kompleks untuk dapat dijelaskan dengan teori
         perdagangan tradisional.

18 Kartodirdjo, Sartono. 2012.” Nasionalisme, Lampau dan Kini" Seminar Tentang
       Nasionalisme, Yogyakarta.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18