Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
2
konsep persatuan dan kesatuan; ketiga, konsep kebangsaan; keempat, konsep
tanah air (geopolitik); kelima, konsep negara kebangsaan (Pancasila); keenam,
konsep negara kepulauan1. Konsep dasar inilah yang harus dimengerti dan
dipahami oleh seluruh komponen bangsa baik elit politik, elit intelektual dan
masyarakat pada umumnya. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi ruang
mengamanatkan agar seluruh kepulauan Nusantara dan segenap isinya
dibangun sebagai suatu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Sesungguhnya sebagai konsep kenegaraan Wawasan
Nusantara sudah diterapkan oleh kerajaan-kerajaan nusantara jauh sebelum
Indonesia lahir, gagasan untuk menyatukan wilayah-wilayah di seluruh Nusantara
telah muncul pada masa kerajaan Singasari2. Gagasan untuk menyatukan
wilayah-wilayah Nusantara kemudian muncul kembali pada masa kejayaan
Majapahit, sebuah kerajaan yang dibangun oleh Raden Wijaya, pada masa
pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi (raja Majapahit ke tiga yang
berkuasa pada 1328-1350 M) melalui dukungan Patih Amangkubumi Gajah Mada
(Jaka Mada/pemuda dari desa Mada). Kata nusantara sendiri berasal dari
bahasa jawa kuno (Sansekerta) yang merupakan kata majemuk yaitu Nusa
berarti “pulau” dan Antara yang berarti “lain/seberang” yang menggambarkan
daerah atau wilayah di luar pengaruh budaya Jawa. Sementara itu diyakini bahwa
kata nusantara mulai terkenal semenjak diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada
dalam sumpahnya yang terkenal yaitu Sumpah Palapa, yang berbunyi “Beliau
Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. la Gajah Mada,
“Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (barn akan) melepaskan puasa, jika
mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, demikianlah saya ( barn akan ) melepaskan puasa"3.
Sementara itu sejarah nasional bangsa ini mencatat bahwa pada tahun 1920-an
Ki Hajar Dewantara memperkenalkan nama “Nusantara” untuk menyebut wilayah
hindia Belanda. Namun setelah disetujuinya penggunaan sebutan Indonesia oleh
Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun 1928, sebutan
1Lemhannas Sub B.S W asantara, Modul-1 Konsepsi Dasar Wawasan Nasional, hal-5
2 Krisna Bayu Adji dkk, Feb 2 0 1 3 , Menguak Majapahit Berdasarkan Fakta Sejarah, hal-14.
3Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas