Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI

kegagalan negara termasuk kemiskinan, masalah ekonomi sosia!,
pelanggaran hak asasi manusia, perdagangan narkoba, terorisme ,
pengungsi atau warga pengungsi dan migran dan pencari suaka.

Oleh karena itu aktor intemasional terkemuka seperti Uni Eropa, PBB
dan lembaga donor termasuk AS telah mengidentifikasi ancaman konflik dan
perang termasuk konsekuensinya terhadap wilayah mereka dan mengambil
setiap langkah yang mungkin untuk menengahi dengan maksud untuk
menyelesaikan masalah yang bertujuan untuk membangun pemerintahan
yang demokratis dan mencegah perternpuran dan konflikdi masa
mendatang.

Dalam situasi pasca konflik, kita perlu lebih memperhatikan pada
pembangunan kembali ekonomi sosial negara termasuk membangun
kapasitas lembaga-lembaga demokrasi, meningkatkan dan memperkuat
pemerintahan sipil, meningkatkan tata pemerintahan yang demokratis dan
juga melakukan pembangunan kepercayaan dan langkah-langkah stabilisasi
dalam rangka membangun demokrasi, integritas, kedaulatan dan
pengembalian aturan dan hukum. Inisiatif pasca-konflik harus dapat
memperkuat kemampuan pemerintah yang ada termasuk, memperoleh
peran dalam memimpin dalam proses pemulihan sementara masyarakat
intemasional dan aktor-aktor lain memberikan peran yang mendukung
karena hal ini akan membantu pemerintah untuk memimpin dalam proses
membangun kembali bangsa dan mendukung masyarakatyang terkena
dampak. Oleh karena itu tahap pasca konflik sangat penting karena stabilitas
negara akan tergantung pada efektivitas inisiatif dan pendekatan yang
digunakan selama proses tersebut. Hal ini juga merupakan bukti bahwa
pendekatan dan model peran inisiatif pasca konflik tidak tersedia dan itu
benar-benar tergantung pada sifat dari masalah di negara tertentu dan
sejauh mana kerusakan telah mempengaruhi pemerintahan yang
demokratis. Sri Lanka sebagai negara berdaulat mengalaminya dan itu akan
menjadi pengalaman di masa depan juga.

Ini adalah pertimbangan yang sangat penting dan dukungan harus
difokuskan karena lembaga demokrasi yang efisien dan efektif diperlukan

72