Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

46

kebodohan dan perang melawan korupsi serta membangun SDM
yang berdaya saing yang direfleksikan ke dalam pembangunan
nasional.

f. Aspek Ekonomi. Krisis ekonomi global yang kian sering
berulang, cenderung membentuk siklus lima tahunan atau sepuluh
tahunan membuat iklim ekonomi global ada dalam kondisi yang
penuh ketidakpastian (volatile). Walaupun Indonesia terbukti mampu
melewati badai krisis global tahun 2008-2009 dengan tetap
mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif di angka 4-5% per
tahun. Dengan prestasi itulah Indonesia sekarang masuk ke dalam
G 20 yang merupakan perkumpulan negara dengan ekonomi 20
besar dunia. Walaupun posisi Indonesia dalam Global
Competitiveness Index masih diurutan 54 dari 117 negara, peluang
pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat besar selama
kebijakan ekonomi Indonesia memiliki pijakan yang jelas. Melalui
peran Kepemimpinan nasional akan membuat konten teknologi dan
pelaksanaan knowledge based economy dapat terlaksana dengan
baik.

g. Aspek Sosial Budaya. Akibat globalisasi dan perkembangan
iptek yang begitu pesat, teknologi informasi dan komunikasi
terutama internet, maka pengaruh budaya asing dapat dengan
 leluasa merebak ke mana saja termasuk ke dalam kehidupan sosial
 budaya bangsa Indonesia. Namun, perkembangan internet dan
digitalisasi memberikan peluang yang baik untuk menyiapkan data
yang akurat dan mendorong proses pencerdasan bangsa. Di bidang
 sosial budaya trend yang mengemuka juga terkait dengan kian
 menguatnya civil society (masyarakat madani) yang membuat ada
 independensi terhadap negara. Kondisi ini sangat sesuai dengan
 kian terbatasnya kemampuan negara melakukan pembangunan
 nasional. Peran Kepemimpinan nasional menjadi sangat penting
   1   2   3   4   5   6   7   8   9