Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
18
kekuatan yang jauh lebih besar dalam menjaga stabilitas keamanan
di laut.
c. Teori Penghitungan Kekuatan.24 Perhitungan jumlah
kapal (N ) atau pesud patroli yang ideal dan dibutuhkan untuk
mampu mengamankan luas wilayah perairan NKRI dengan
menggunakan dasar penghitungan covered area/luas wilayah yang
harus diawasi. Adapun rumusnya sebagai berikut:
N = Jumlah Kapal Patroli / Pesud
A = Luas perairan yurisdiksi nasional.
V = Kecepatan jelajah.
S = Track spacing, jarak terjauh rad ar.
T = Endurance.
P = Kemungkinan deteksi (konstanta).
Contoh Perhitungan
D ata: A = 5.8 juta Km2 = 3131749.5 Nm2 (1 Nm = 1,852 Km = 1852 m)
Liputan Kapal Patroli
Data : V - 12 knots (12 Nm/jam); S = 30 Nm; T = 96 jam; P = 0.9
N = 3131749.5 3131749.5 = 101 Kapa
(12 x 30 x 96 x 0 .9 ) 31104
Liputan Pesawat Udara (Pesud).
Data : V = 350 knots; S = 60 Nm; T = 3,5 jam; P = 0.9
N= 3131749.5 3131749.5 = 47 Pesud
66150
(350x60x3 ,5x0.9)
10. Tinjauan Pustaka.
a. Mulyadi, dalam Taskap yang berjudul “Revitalisasi Bakor-
kamla R I sebagai Solusi Mengoptimalkan Pengamanan di Laut
guna Meningkatkan Perekonomian dalam rangka Memperkokoh
Ketahanan Nasionaf menyatakan bahwa Badan Koordinasi
Keamanan laut (Bakorkamla) RI dibentuk berdasarkan Peraturan
Presiden nomor 81 tahun 2005, mencerminkan komitmen kuat
24 Mabes TNI AL, “Rancangan Postur Kekuatan TNI AL tahun 2005 s.d 2024, Perhitungan
Kebutuhan kapal dan Pesud“ Jakarta.