Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
25
Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, dalam komando dari
Kementrian Pertahanan Kerajaan Kamboja, dipimpin oleh Perdana
Menteri Kerajaan Kamboja.
Awal dari revisi struktur komandi pada awal tahun 2000 menjadi
kunci pembentukan militer Kamboja. Pada tahun 2010, Angkatan
Besenjata Kerajaan Kamboja memiliki sekitar 210.000 pasukan. Militer
Kamboja menghabiskan 3% anggaran negara. Polisi Militer Kerajaan
Kamboja memiliki lebih dari 7.000 pasukan. Mereka bertugas untuk
menjaga keamanan, untuk menginvestigasi dan menanggulangi
kejahatan dan terorisme, untuk menjaga wilayah dan bangunan yang
dilindungi, dan untuk mambantu dan mengevakuasi penduduk dari
bencana dan konflik.
i. Sejarah terkait politik dan keamanan Kamboja. Pasca invasi
rezim Vietnam yang mendirikan pemerintahannya melalui People’s
Republic of Kampuchea (PRK) maka spontan hal ini mendapatkan
reaksi yang keras dari komunitas internasional. Hal yang menjadi
esensi dalam perkembangan konflik di Kamboja ini yaitu kendati dunia
telah mengutuk tindakan yang dilakukan oleh DK melalui perbuatan
ketidakmanusiannya, namun intervensi kekuatan asing melalui
penggunakan kekuatan militernya untuk menjatuhkan rezim yang
tengah menjadi sorotan dunia tersebut tetap tidak dapat dibenarkan.
Konflik di Kamboja selanjutnya memasuki tahap
internasionalisasi yang intensif, di mana tahun-tahun berikutnya
perkembangan konflik diwarnai dengan pergolakan di dalam negeri
melalui pihak-pihak oposisi yang masing-masing berupaya untuk
mengumpulkan kekuatan demi menjatuhkan pemerintahan PRK yang
tak lain merupakan kepanjangan tangan Vietnam di Kamboja.
Sementara itu, komunitas dunia dalam kerangka regional maupun

