Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

BAB V
                              KONDISI YANG DIHARAPKAN

 20. Umum

     Penataan sistem logistik nasional diharapkan dapat mendukung visi dan
 misi ekonomi Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju,
adil, dan makmur sehingga akan tercapai sasaran Pendapatan Domestik
 Bruto (PDB) per kapita sebesar US $ 14.250-15.500 tahun 2025.89 Visi
logistik nasional Indonesia dibagi dalam dua hal yaitu : 1) sistem logistik
yang terintegrasi secara lokal mulai dari tingkat pedesaan, perkotaan,
sampai dengan antar wilayah, dan antar pulau; 2) sistem logistik yang
terkoneksi secara global mulai dari terhubungnya sistem logistik Indonesia
dengan sistem logistik ASEAN sampai dengan terhubungnya sistem logistik
global melalui Pelabuhan Hub Internasional dan jaringan informasi logistik
“International Gateways".90 Untuk mencapai visi logistik dan PDB per kapita
sebesar dimaksud, Indonesia dituntut tidak hanya menjadi pasar yang
besar (demand side) dalam rantai pasok global tetapi juga menjadi “supply
side” yang dapat memasok kebutuhan dunia dengan kekayaan alam
dengan industri olahannya.

    Posisi sebagai “supply side” dapat diwujudkan dengan penataan sistem
logistik nasional yang terintegrasi, efektif, dan efisien sehingga biaya
logistik menjadi murah. Untuk menjual produk di pasar domestik dan
internasional (supply side), harga produk Indonesia harus mampu bersaing
dari segi kualitas dan harga. Persaingan saat ini ditentukan oleh biaya
logistik suatu negara mengingat secara kualitas produk relatif sama
sebagaimana yang diungkap oleh Heizer/Render yaitu kompetisi tidak lagi
antara perusahaan tetapi antara rantai supply.91

89Lampiran Perpres 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik
Nasional
90 Ibid
91Ina Primiana. 2012. Logistik dan Daya Saing. Tanggal 23 Juli 2012 diposting pada
SupplychainIndonesia.com

                                                         58
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11