Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

51

keprimordialannya menjadikannya sulit beradaptasi dengan
perkembangan zaman. Disisi Iain, adanya kelompok masyarakat
yang rapuh terhadap pengaruh budaya asing yang menerima
budaya luar tanpa menyaring, apakah budaya tersebut sesuai atau
tidak dengan budaya bangsa. Kesenjangan sosial yang terus
melebar di pedesaan maupun di daerah perkotaan merupakan salah
satu sebab yang membangkitkan kecemburuan sosial dan
merangsang kearah arogansi sosial. Budaya keteladanan dari para
pemimpin belum terlihat menonjol dan bahkan cendrung larut
dengan perkembangan yang ada. Kesadaran dan kepatuhan
terhadap produk hukum, sebagai hasil dari proses pendidikan belum
sepenuhnya terwujud. Eforia reformasi yang cenderung kebablasan
telah mengakibatkan tidak dipatuhinya kedaulatan hukum dan
membuat aparat keamanan menjadi kurang berwibawa dan dihargai.
Tuntutan terhadap penyempurnaan produk-produk hukum yang
kurang sesuai dengan rasa keadilan dan nilai-nilai demokrasi
semakin meningkat dan menguat. Budaya santun bangsa yang
tercermin dalam kesantunannya telah berubah, masyarakat menjadi
mudah tersinggung, marah dan bahkan brutal dalam menyampaikan
tuntutan dengan cara yang berlebihan tanpa memikirkan etika dan
kepentingan masyarakat lainnya.

h. Pertahanan dan Keamanan (Hankam). Di era reformasi
kondisi pertahanan dan keamanan Indonesia masih
memprihatinkan, berbagai gangguan keamanan dapat mengancam
kedaulatan dan eksistensi bangsa Indonesia masih terjadi, ini
ditandai dengan masih belum terselesaikan persoalan batas dengan
negara tetangga dan masalah lainnya di dalam negeri seperti
masalah separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang pada
beberapa waktu belakangan ini makin sering melaksanakan aksinya
dan telah menimbulkan banyak korban serta masalah konflik sosial
 lainnya yang terus terjadi. Masalah lain yang mengemuka adalah
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14