Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI

57

a. Optimalnya pendidikan dan pelatihan aparat penegak
hukum.

Diharapkan dengan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan
aparat penegak hukum yang optimal, yaitu melakukan revitalisasi dan
inovasi dalam perbaikan diberbagai unit-unit dalam program
pendidikan dan latihan, sehingga peserta didik dapat memperoleh
hasil pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan target
kemampuan dan ketrampilan yang diharapkan. Pendidikan dan
pelatihan dilaksanakan untuk memperoleh kemampuan kognitif (aspek
ilmu pengetahuan), kemampuam psikomotorik (aspek ketrampilan)
dan kemampuan afektif (aspek sikap dan prilaku). Diharapkan ke
depannya dapat dilaksanakan secara terus-menerus yaitu perbaikan
kurikulum sesuai kebutuhan dan tuntutan perkembangan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Disamping itu, diharapkan
pula adanya peningkatan kualitas tenaga pendidik dan widyaiswara
atau pengajar, diperbanyaknya jam-jam praktek pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Polri khususnya dalam menegakkan hukum terhadap
tindakan anarkis.

Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan dengan prinsip;
dipersiapkan dengan baik (well prepare), direncanakan dan dikelola
dengan baik (well manage), dididik dengan baik (well educated),
terlatih dengan baik (well trained). Pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan harus sesuai dengan paradigma sebagai polisi sipil yang
profesional, bermoral, modern dan humanis. Dengan demikian maka
diharapkan lembaga pendidikan dan pelatihan Polri berperan aktif
dalam membentuk personil-personil Polri yang memiliki kemampuan
kognitif, psikomotorik dan kemampuan afektif dengan kualitas yang
tinggi, sehingga menghasilkan peserta didik yang memiliki
profesionalisme, komitmen dan dedikasi yang tinggi pula dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi Polri. Adapun komponen
pendidikan yang harus mendapat prioritas yaitu; perbaikan kurikulum
pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan instruktur/
pelatih, penambahan jam-jam praktek yang difokuskan pada tugas