Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

32

         d. Tindakan anarkis masyarakat terhadap komunitas Islam
         Syi’ah yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur.

                  Aksi penyerangan permukiman kaum Syiah di Desa
         Karanggayam, Sampang, Madura, pada 26 Agustus 2012 silam,
         awalnya dilatari konflik keluarga. Namun dalam perkembangannya,
         konflik ini bertumpang-tindih dengan persoalan politik, serta
         kesalahpahaman terkait keyakinan dan praktek keagamaan. Mabes
         Polri saat itu menyebut insiden Sampang memiliki indikasi konflik antar
         keluarga, yang melibatkan anak-anak mendiang Kiai Makmun, yang
         disebut-sebut telah menganut Syiah semenjak dia tertarik Imam besar
         Syiah Iran, Ayatullah Khomeini, di awal tahun 80-an24.

                   Empat lembaga negara yaitu Komisi Nasional Anti Kekekerasan
         Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Komisi Nasional Hak
         Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia
         dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Senin (26/8),
         meluncurkan laporan tim temuan dan rekomendasi terkait kasus Syiah
         di Sampang, Madura. Anggota tim, Andy Yentriyani dari Komnas
         Perempuan mengatakan, konflik Sampang bersifat kompleks dan
         dipengaruhi oleh dinamika politik lokal dan nasional. Warga Syiah,
         lanjutnya, juga mengalami pemiskinan karena aktivitas ekonomi
         sehari-hari tidak berjalan, aset kebun dan sawah tidak bisa digarap
         dan tidak ada ganti rugi atas harta mereka yang terbakar atau rusak.
         Tim tersebut juga mencatat bahwa kekerasan dan diskriminasi
         terhadap perempuan dan anak menjadi bagian integral dalam konflik
         Sampang. Anak-anak Syiah yang saat ini berada di pengungsian
         kehilangan tempat tinggal dan rasa aman, layanan pendidikan dan
         kesehatan yang layak serta kesempatan bermain karena mereka tidak
         bisa keluar dari lokasi Rusunawa Puspo Agro, tempat pengungsian
         mereka. Sikap tidak netral dalam mediasi dan ekspresi keberpihakan
         pada kelompok mayoritas diperburuk dengan posisi pengadilan yang
         mengkriminalkan korban, memvonis rendah bahkan bebas kelompok

24 Heyder Affan (W artawan BBC Indonesia). Konflik Keluarga, Mazhab atau Politik.
www.bbc.co.uk. Diunduh tanggal 1 Agustus 2013, jam 21.20 Wib
   1   2   3   4   5   6   7   8   9