Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
29
b. Tindakan anarkis yang terjadi pada peristiwa tragedi di
Cikeusik, Pandegelang, Banten.
Tindakan anarkhis ini terjadi karena adanya bentrok antara
warga dengan anggota Jamaah Ahmadiyah di Desa Umbulan,
Kecamatan Cikeusik, Pandegelang Banten, Minggu pekan lalu
menggemparkan Indonesia, bahkan dunia. Tragedi berdarah yang
menewaskan tiga orang itu berbuntut pada pergantian Kapolda Banten
Brigjen Pol Agus Kusnadi, Kapolres Pandeglang AKBP Alex Fauzi
Rasyad dan Dirintelkam Polda Banten Kombes Adityawarman. Secara
kronologis peristiwa anarkhis tersebut terjadi pada hari Minggu dini
hari tanggal 6 Februari pukul 03.00 WIB, 15 anggota Jamaah
Ahmadiayah dari Jakarta tiba di satu rumah di Babakan Cipeundeuy,
Cikeusik, Pandegang. Berkendara sepeda motor, mereka mendatangi
rumah Suparman, pemimpin Jamaah Ahmadiyah Cikeusik. Polisi
mengetahuinya, lalu Kapolres Pandeglang memerintahkan 30
personelnya dan satuan intelkam serta reskrim untuk mendatangi
Mapolsek Cikeusik. Mereka datang untuk mengantisipasi hal-hal tidak
diinginkan terjadi setelah kedatangan Jamaah Ahmadiyah dari Jakarta
itu. Sekitar pukul 08.00 WIB. Kapolsek Cikeusik AKP Madsupur dan
Kepala Desa Umbulan mendatangi rumah Suparman dan membujuk
sekitar 20 orang anggota Jamaah Ahmadiyah di situ untuk segera
meninggalkan rumah Suparman. Namun demikian himbauan Kapolsek
dan Kepala Desa Umbulan tidak dihiraukan oleh orang-orang yang
berada dalam rumah Suparman. Bahkan, seorang dari mereka berkata
kepada polisi dan sang kepala desa : "Jika aparat bapak-bapak tidak
sanggup menghadapi masa terebut, biarkan kami saja yang
menghadapinya". Sekitar pukul 10.45 WIB, kira-kira 1.500 orang dari
sekitar Desa Umbulan, Cikeusik, mendatangi rumah
Suparman. Mereka membawa berbagai peralatan kayu, batu dan
senjata tajam21.
21 Kantor Berita Antara. Kronologi dan Babak Lanjut Tragedi Cikeusik.
http://www.antaranews.com. diunduh tanggal 8 Februari 2011, jam 20.50 Wib.