Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
s Pendekatan ketiga, yang dikembangkan dalam tradisi
ilmu ekonomi, didasarkan pada gagasan tentang alokasi
yang adil. Dasar pemikirannya, banyak ditemui dalam
ilmu ekonomi kesejahteraan, adalah menimbang berbagai
dimensi non-moneter kualitas hidup (melampaui barang
dan jasa yang diperdagangkan di pasar) dengan suatu
cara yang menghargai preferensi seseorang.
Kemudian Stiglrtz, Sen & Fitoussi (2011:77-98)
menyebutkan ada beberapa bidang yang terkait dengan kualitas hidup,
diantaranya yaitu : kesehatan, pendidikan, aktivitas personal, hak suara
politik dan tata kelola pemerintahan, koneksi sosial, kondisi lingkungan,
serta ketidakamanan pribadi. Karena penelitian ini terkait dengan
pendidikan maka penulis hanya akan membahas pendidikan.
Lebih lanjut terkait pendidikan, Stiglitz, Sen & Fitoussi
mengatakan bahwa pendidikan penting bagi kualitas hidup, terlepas
dampaknya pada pendapatan dan produktivitas masyarakat, dimana
masyarakat yang lebih terdidik pada umumnya memiliki status
kesehatan yang lebih baik, pengangguran yang lebih sedikit, koneksi
sosial yang lebih banyak, dan keterlibatan yang lebih besar dalam
kehidupan sipil dan politik. (2011:80-81)
Indikator pendidikan yang tersedia sekarang meliputi beragam
bidang. Beberapa mengacu pada input (tingkat pendaftaran sekolah,
anggaran pendidikan, dan sumber daya sekolah), sementara yang lain
mengacu pada throughput dan output (tingkat kelulusan, lamanya
tahun bersekolah, pengukuran berbasis tes standar atas tingkat melek
huruf dan melek angka). Mana di antara indikator-indikator ini yang
yang lebih relevan bergantung pada taraf pembangunan suatu negara
dan pada tujuan proses evaluasi itu sendiri. (2011:81)
Sebagian indikator yang paling relevan untuk mengkaji dampak
pendidikan terhadap kualitas hidup adalah ukuran kompetensi