Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
56
3) Masih terbatasnya jumlah aparat SPORC-Dephut
dibanding dengan luas wilayah Indonesia serta letak
geografi Indonesia yang merupakan Negara kepulauan
sehingga pengawasan yang dilakukan terhadap
perburuan illegal satwa liar belum optimal.
4) Masih sangat terbatas delegasi Indonesia baik dari Polri,
Departem en Kehutanan dan Bea Cukai yang dikirim
untuk mengikuti kegiatan forum Internasional yang
diselenggakan Interpol, sehingga belum dapat optimal
dalam membangun Networking yang berkaitan dengan
penanggulangan tindak Pidana Satwa Liar.
5) Kurang konsistennya aparat penegak hukum terutama
dari pihak Polri dalam mengikuti berbagai kegiatan dan
melakukan koordinasi dengan pihak Asea-W en yang
diakibatkan tidak ada specialisasi pada bidang itu dan
pergantian jabatan dalam mengejar kariernya sehingga
perkembangan isu satwa liar kurang dapat diikuti dan
networking kurang terbangun dengan baik.
6) Fasilitas dan bantuan dana dari Bank belum dapat
diserap dan dimanfaatkan secara optimal oleh instansi
yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pananggulangan terhadap tindak pidana satwa liar
terutama perdagangan illegal satwa liar lintas Negara
7) M asyarakat pada umumnya generasi muda kurang
berminat untuk mengikuti berbagai seminar dan
lokakarya tentang kelestarian satwa liar, dan lebih tertarik
kepada politik karena sikap euforia kebebasan demokrasi
paska reformasi.
8) Kemampuan sumber daya manusia khususnya para
aparat penegak hukum tindak pidana satwa liar masih
tebatas dan kurang dapat mengikuti serta memanfaatkan
perkembangan kemajuan IP TE K untuk mendukung
pelaksanaan tugasnya.