Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
64
menentukan infrastmktur penghubung hams mempertimbangkan situasi dan
kondisi serta risiko dari altematif-altematif infrastmktur penghubung yang ada.
Kendala selanjutnya adalah masalah penolakan dari masyarakat akibat
ketidaksesuaian antara infrastmktur yang dibangun dan yang menjadi kebutuhan
mereka, maka keterlibatan masyarakat dalam pembangunan infrastmktur
merupakan sebuah cara yang efektif. Akan tetapi mengikutsertakan masyarakat
untuk terlibat secara aktif dalam program-progam pembangunan tidak semudah
apa yang dibayangkan karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga ASEAN.
Rendahnya kualitas SDM Indonesia menyebabkan rendahnya produktivitas dan
daya saing dalam berkompetisi dan mempakan tantangan besar yang hams
dihadapi dalam 20 tahun mendatang. Ditinjau dari perspektif pembangunan
infrastmktur kondisi meningkatnya jumlah penduduk dan tingginya tingkat
urbanisasi ke wilayah-wilayah perkotaan serta penyebaran penduduk yang tidak
merata maka diperlukan pendekatan yang didasarkan pada kondisi tingkat
perkembangan wilayah. Pendekatan tersebut membagi wilayah nasional kedalam
tiga kategori, yaitu pengembangan infrastmktur di kawasan telah berkembang
(Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera), kawasan mulai berkembang (Pulau
Kalimantan, Sulawesi, dan NTB), dan kawasan pengembangan bam (Kep.
Maluku, Papua, dan NTT),
c. Aspek Sumber Kekayaan Alam
Sumber daya alam mempakan asset yang dimiliki suatu negara yang meliputi
tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca,
hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat mempengaruhi pertumbuhan
suatu negara. NKRI memiliki keunggulan komparatif dari posisi yang strategis di
antara daratan dan marine bidoversities, international sea lanes, dynamic
oceanographyand geotectonic position yang memiliki potensi Sumber Kekayaan
Alam (SKA) dalam kapasitas besar dan melimpah. Ekploitasi SKA Nasional
telah memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional, baik
dalam bentuk devisa, penyerapan tenaga keija dan mendorong pertumbuhan
industri nasional. Dalam pengelolaan sumber kekayaan alam hams sejalan