Page 18 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 18
42
PERPUSTAKAAN
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAl
BAB IV REPUBLIK INDONESIA
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
15. Um um .
Sebagai negara kepulauan dengan 80 % wilayah laut dan 20 %
wilayah darat, potensi ancaman terhadap kedaulatan dan wilayah
Indonesia berada di laut. Prosentase ancaman ini menjadi semakin tinggi
karena posisi geografi Indonesia berada pada lalu lintas perdagangan
dunia. Setiap hari ratusan bahkan ribuan kapal baik kapal dagang maupun
militer melintas di perairan Indonesia melalui Sea Lanes of Communication
(SLOC) serta Sea Lines o f Oil Trade (SLOT). Laut Indonesia memiliki arti
yang sangat penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yaitu, laut sebagai media pemersatu bangsa, laut sebagai media
perhubungan, laut sebagai media sumber daya, laut sebagai media
pertahanan dan keamanan, serta laut sebagai media diplomasi. Konsep
pemikiran tersebut sangat diperlukan bangsa Indonesia agar tidak
menjadikan dan menganggap laut sebagai rintangan, kendala atau
hambatan sebagaimana dihembuskan oleh pihak-pihak asing yang tidak
menginginkan kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia.
Perkembangan strategis global saat ini ditandai dengan perubahan
yang sangat dinamis yang ditimbulkan oleh berbagai manuver sebagai
akibat dari US Rebalancing Strategy, dalam merespon munculnya
kekuatan ekonomi baru di Asia terutama China. Faktor lain sebagai
pemicu terjadinya ketidakstabilan adalah terjadinya ledakan penduduk
dunia, kelangkaan energi, kelangkaan pangan, perkembangan ekonomi
global, kerusakan lingkungan, serta dampak negatif kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang menimbulkan banyak ketegangan/konflik,
baik antar negara maupun intra negara. Konsekuensi lain dari US
Rebalancing Strategy adalah meningkatnya ketegangan politik AS dengan
China di Asia-Pacific, dirasakan sangat berpengaruh terhadap
penyelesaian sengketa teritorial dikawasan terutama masalah Laut China
Selatan dan Laut China Timur yang belum dapat dicapai kesepakatan.