Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

29

melakansakan ibadah shalat di waktu dhuhur dan ashar. (2)
Setiap mahasiswa yang beragama Islam diberikan kesempatan
m engikuti kegiatan keagamaan Islam untuk memperdalam ilmu
agama. Demikian juga dengan mahasiswa yang beragama
Kathotik, Kristen, Hindu, Budha, dan agama lain. (3) Di
Perguruan Tinggi juga terdapat UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
yang menjadi wadah berkumpulnya mahasiswa yang berbeda
agama. Demikian implementasi niiai pancasila sebagai bagian
dari pengamalan sila pertama.

         Dalam pengimplementasian sila kedua, mahasiswa yang
terdiri dari berbagai macam latar belakang budaya agama, ras
dan suku bangsa, tetapi dalam perbedaan itu, mereka bersatu
dalam kebersamaan. Perguruan Tinggi tidak pemah melakukan
pembedaan antara orang per orang, baik dalam hal penerimaan
mahasiswa melalui beberapa jaiur. Semua diperlakukan sama.

         Implementasi sila Persatuan Indonesia dilakukan dengan
berbasis pada persatuan yang hakikatnya adalah satu, yang
artinya bulat tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan
dengan pengertian modem sekarang ini, maka disebut
nasionafisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu
bangsa, satu dengan seiuruh warga yang ada dalam
masyarakat. Dalam kampus, melalui organisasi
kemahasiswaannya mereka membentuk suatu jaringan
perkumpulan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya
untuk menjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa
sebagai bagian dari pemuda Indonesia.

         Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah
bahwa permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasiikan
keputusan-keputusan yang diambil secara bulat. Apabila
pengambilan keputusan secara bulat itu tidak bisa tercapai, barn
diadakan pemungutan suara. Kebijakan ini merupakan suatu
   10   11   12   13   14   15   16   17   18