Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

78

Gejalanya di masyarakat kemudian, banyak kafangan anggota
masyarakat yang tidak lagi memahami kedudukan, fungsi, dan
makna Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bemegara
Indonesia. Bahkan, di kafangan generasi muda mahasiswa, dalam
suatu wawancara oleh reporter stasiun T V menunjukkan bahwa
banyak di antara mereka yang tidak mengetahui lagi bahwa
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional Indonesia.
Mereka juga tidak mengena! lagi pengertian, makna, unsur-unsur,
dan nilai-nilai Pancasila dalam susunan dan kedudukan serta
fungsinya yang benar. Tanpa disadari kemudian masuklah berbagai
pengaruh ideologi dan nilai-nilai asing dalam kehidupan mereka,
seperti masuknya pengaruh nilai-nilai dan gerakan kaum
fundamerrtalisme agama yang keras, pengaruh nilai-nilai dart
gerakan asertivitas etnis yang kuat, nilai-nilai primordialisme
kesukuan dan kepentingan kelompok yang kuat, dan pengaruh
ideologi neotiberatisme dengan seperangkat nilai-nitainya seperti
individualisme, materiafisme, sekulerisme, hedonisme, rasionalis-
me materiafisme, budaya konsumerisme yang tinggi, dan pengaruh
budaya pasar dengan nilai-nilai kapitalismenya. Pengaruh berbagai
ideologi dengan nilai-nilainya yang makin mendominasi karakteristik
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa inilah yang kian
dirasakan menimbulkan krisis identitas nasional ini.

        Fenomena ini terjadi tidak bisa dilepaskan dan proses
reformasi yang terjadi di Indonesia, pengaruh globaiisasi, dan
penerapan prinsip demokrasi yang salah arah karena belum atau
tidak kuatnya keyakinan terhadap jati din atau identitas kultural
bangsa yang sesungguhnya adalah cerminan dari nilai-nilai
Pancasila. Sementara itu, lemahnya keyakinan pada komitmen
identitas kultural masyarakat Indonesia menyebabkan proses
sosialisasi dan proses pendidikan nilai-nilai Pancasila juga
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15