Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

32

ramping tanpa mengurangi peluang kontrak pengadaan dan
pembelian yang sangat luas bagi usaha kecil khususnya.

         Untuk menangkap momentum perkembangan TIK dan
pengaruhnya serta peluangnya bagi dunia pengadaan, penerapan e-
procurement mutlak harus secepat mungkin diadopsi sebagai sistem
utama proses pengadaan. Bersamaan dengan pengembangan
sistem, sumber daya manusia pengelola pengadaan perlu disiapkan
untuk mampu mengadaptasi teknologi yang diperkenalkan. Sistem
regulasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan bisnis proses dan
lingkungan pengadaan yang baru. Dalam hal ini, peraturan setingkat
undang-undang menjadi sangat diperlukan untuk memberi
kesempatan kepada LKPP melakukan perubahan dan berinovasi
dalam memperbaiki kinerja pengadaan.

          Kombinasi berbagai pendekatan dalam implementasi e -
procurement di Indonesia pada saatnya akan memberi peluang
terbangunnya pasar pengadaan yang terintegrasi dengan e-market
place yang berkembang di Indonesia maupun di dunia. Tanpa
kehilangan kendali atas kebijakan pengadaan, pasar pengadaan
yang terintegrasi dengan pasar yang lebih luas akan memberi
peluang balanja yang lebih efisien sekaligus peluang pasar produk
nasional yang sudah berdaya saing.

          Dengan telah terbangunnya 602 LPSE yang tersebar di
hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia (seluruh provinsi sudah
terlayani), telah membuka akses pasar pengadaan pemerintah dan
menciptakan persaingan sehat dalam proses lelang.

b. Implikasi Peningkatkan Peran Dunia Usaha Terhadap
Ketahanan Nasional

          Keberhasilan penerapan e-procurement di Indonesia tidak
lepas dari adanya respon positif para pelaku pengadaan. Secara
 kelompok, respon ini mempercepat proses adopsi sistem e-
procurement yang dipersepsikan memberikan rasa aman dan
 nyaman. Rasa aman karena proses pengadaan dirancang pasti
   1   2   3   4   5   6   7