Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

membangkitkan bangsa Indonesia untuk bertekad mengusir
penjajah dari bumi Indonesia. Berkat persatuan dan kesatuan
bangsa yang telah dirintis oleh para pendahulu dan atau perintis
kemerdekaan, para pemuda setanah air Indonesia dan seluruh
masyarakat Indonesia bertekad menghadapi tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan dapat diatasi. Pengalaman sejarah
mampu menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
dimana telah mengusir penjajah dari bumi Indonesia dan merebut
kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal, 17 Agustus Tahun
1945.

          Namun era reformasi membuat masyarakat, bangsa, negara
tidak komitmen pada 4 konsesus dasar yaitu; Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Wawasan
Nusantara , dan Ketahanan Nasional. Sikap individualistik yang
memecah belah persahabatan, persamaan, kebersamaan, dalam
kekeluargaan, gotong royong, sebagai bangsa yang besar. Dalam
pertemuan yang resmi, dalam dunia pendidikan, dalam
 pengambilan keputusan, nilai persatuan dan kesatuan bangsa tidak
tercerahkan bahkan sebagai sesama bangsa, tenaga pendidik,
 mahasiswa terjadi sikap sinis, acuh tak acuh, meremehkan sesama
 dan lagi muncul sikap super ego, keangkuhan, kesombongan,
 menjadikan dirinya lebih penting dari orang lain, tamak dan
 serahkan terhadap sesama. Sifat kepentingan individu
 menghancurkan kepentingan bangsa dan negara.

          Kepentingan pribadi yang sarat dengan berbagai keinginan
 dan kebutuhan ini telah merusak moral dan karakter para tenaga
 pendidik/dosen maupun sebagai peserta didik atau mahasiswa.
 Semakin maraknya kasus-kasus penyalahgunaan tugas dan fungsi
 sebagai tenaga pendidik/dosen yang tidak menunjukkan
 keteladanan, semuanya ini berdampak memecah belah persatuan
 dan kesatuan bangsa yang menuju pada kurang tangguhnya
  ketahanan nasional.

                                              57
   10   11   12   13   14   15   16