Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

S2

2) Promosi produksi alutsista militer dari Luar Negeri sangat
gencar dilaksanakan dengan penawaran yang menarik lengkap
dengan paket pendanaannya merupakan saingan yang siHit
dihadapi industri Pertahanan I nasional. Sementara itu kita masih
sangat tergantung kepada produksi luar negeri terhadap peralatan
dan suku cadang yang dibutuhkan untuk mengembangkan produksi
dalam negeri.

3) Belum adanya kesungguhan yang kuat dari sebagian eltt
politik untuk menggunakan produksi dalam negeri dan relatif
rendahnya jumlah Alutsista dan alat peralatan yang dipesan TN I dari
industri pertahanan nasional sehingga mempengaruhi aliran dana
industri Pertahanan Nasional.

4 ) Masih terbatasnya kemampuan dan jumlah sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang khusus menangani industri pertahanan nasional
sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia internasional
sementara itu banyak personel yang meninggalkan perusahaan guna
mencari pengalaman dan gaji yang lebih besar di luar industri.

5 ) Kondisi sarana dan prasarana industri pertahanan nasional
yang telah berusia rata-rata 20 tahun menyulitkan dalam upaya
perekayasaan dan pembuatan Alutsista yang berteknoiogi terkini.
Investasi peremajaan sarana dan prasarana membutuhkan biaya
yang relatif tinggi.

6 ) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar negeri
yang sangat pesat dan cepat serta semakin kompleks, khususnya
pada teknologi produksi alutsista berteknoiogi tinggi kurang dapat
diimbangi dengan kemajuan teknologi di dalam negeri. Hal ini
membuat industri pertahanan dalam negeri tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan pengadaan alutsista TN I yang selama ini
masih mengandalkan pengadaan dari luar negeri.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17