Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

73

mengoptimalkan pemanfaatan batubara terutama di Sumatera dan
Kalimantan diperlukan peningkatan infrastruktur terhadap kapasitas
tamping, kapasitas angkut dan kapasitas kapal/tongkang di pelabuhan.

         Pemerintah selain melakukan pengendalian produksi, juga
melakukan antisipasi kebutuhan batubara di masa mendatang dengan
menetapkan wilayah-wilayah yang ditetapkan sebagai wiiayah
pencadangan negara untuk minerba. Penerapan neraca batubara
nasional juga bisa menjadi acuan untuk Domestic Market Obligation
(DMO) termasuk juga untuk peningkatan pengawasannya dengan
memperhatikan jalur perjalanan batubara. Diperlukan penerapan
Regulasi dan penerapan kebijakan penyediaan energi yang lengkap,
terpadu, sinkron baik di hulu maupun hilir, tegas dan sinergis dalam
pelaksanaanya agar semangat pemakaian batubara dalam negeri untuk
memberi nilai tambah pada batubara dapat diterapkan. Hal ini dilakukan
dalam rangka untuk mendukung perekonomian nasional.

g. Peningkatan nilai tambah sumberdaya mineral dan batubara
dan peranannya terhadap bauran energi

         Ada beberapa teknologi dalam meningkatkan nilai tambah yakni
peningkatan nilai kalori batubara, pencairan batubara, gasifikasi
batubara dan Underground Coal Gasification (UCG). Teknologi
pencairan batubara sangat diperlukan untuk mengurangi pemakaian
BBM dengan cara substitusi pemakaian energi BBM dengan batubara
yang dicairkan. Teknologi UCG juga menjadi penting untuk pelaksanaan
program pembangunan PLTU mulut tambang. Teknologi ini lebih ramah
terhadap lingkungan dikarenakan tidak menambang batubara di
permukaan tanah tetapi dengan meletakkan pembangkit di dekat sumber
batubara. Teknologi ini sudah berjalan dan banyak diterapkan di
Tiongkok dan harga listrik yang dihasilkannya juga sangat murah.
Peningkatan nilai tambah dengan sistem UCG ini perlu dilakukan segera
di pembangkit mulut tambang agar pemakaian batubara menjadi optimal
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10