Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI

75

datang. Kebutuhan energi listrik ini akan lebih besar dari kebutuhan
sekarang dikarenakan perencanaan yang dilakukan hanya 25 tahun.
Untuk mengatasi hal tersebut seharusnya perencanaan energi juga
harus merubah paradigma bahwa kebutuhan akan energi di masa yang
akan datang bukan perhitungan masa lalu yang hasilnya hanya
peramalan kebutuhan tetapi harus diingat bahwa energi adalah
penggerak ekonomi dimasa yang akan datang.

Berdasarkan hal ini, yakni perubahan paradigma dan perubahan
teknologi transportasi harus dimasukkan dalam perencanaan kebutuhan
energi. Hal ini dikarenakan sistem MRT (Mass Rapid Transportation)
yang akan datang adalah dalam bentuk energi listrik maka kebutuhan
batubara sebagai energi primer akan sangat besar. Oleh sebab itu,
bauran energi yang akan datang harus menempatkan proporsi energi
primer batubara harus lebih besar lagi. Peran peningkatan kualitas SDM
dan sinergi para pemangku kepentingan sangat penting bagi
peningkatan peran batubara dalam bauran energi agar optimalisasi
pengelolaan sumber daya batubara sesuai dengan kondisi yang
diharapkan.

h. Kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia

Dalam pengelolaan pertambangan batubara yang tidak kalah
penting adalah mempersiapkan sumber daya manusia untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengusahaan
pertambangan batubara. Pengawasan kegiatan di kegiatan usaha
pertambangan batubara dilaksanakan oleh Pejabat Pengawas dan
Inspektur Tambang, yang mempunyai tugas mengawasi kegiatan
operasional usaha pertambangan dan memastikan bahwa kegiatan
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Namun pada kenyataannya sampai saat ini jumlah inspektur
tambang sangat minim sekali yaitu sebanyak 89 orang, dan sebagian
besar berada di pusat yaitu sebanyak 32 orang dan yang lainnya
tersebar di seluruh Indonesia, bahkan pada beberapa Pemerintah
daerah yang telah menerbitkan IUP tidak mempunyai Inspektur