Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI

50

Kesatuan Republik Indonesia, sehingga menjadi landasan idiil, sumber
dari segala sumber hukum dan tertib hukum bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dengan demikian maka semakin kuatnya kita
perpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila maka kita akan semakin kuat
dan memiliki ketahanan dibidang ideologi yang akan memberi pengaruh
terhadap kesiapan bangsa dalam menghadapi globalisasi dunia melalui
Kewaspadaan Nasional yang mantap yang dimiliki oleh seluruh lapisan
masyarakat dan bangsa Indonesia sekaligus berimplikasi terhadap
ketangguhan Ketahanan Nasional bangsa.

e. Aspek Politik.

Sejak bergulirnya era reformasi kondisi kehidupan politik bangsa
Indonesia banyak mengalami perubahan, diantaranya menguatnya
tuntutan akan penegakan hak azasi manusia (HAM), keterbukaan dan
menguatnya tuntutan demokratisasi yang berimplikasi terhadap
penyelenggaraan negara dan pemerintah serta kehidupan sosial
masyarakat. Disisi lain era kebebasan dan keterbukaan tersebut
berimplikasi negatif, diantaranya terhadap sistem demokrasi yang
mengarah pada demokrasi liberal y a n g , mengesampingkan asas
musyawarah, tumbuh kembangnya tentang otonomi daerah yang diiringi
oleh besarnya kewenangan untuk mengatur, mengelola, dan mengurus
daerahnya sendiri menimbulkan pemahaman akan kesewenangan
pejabat pemerintah daerah yang terkadang tidak sesuai dengan
kebijakan pusat. Kewenangannya yang terlalu luas dan otonom
cenderung mengarah kepada sistem federasi dari pada sistem
disentralisasi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
memberi peluang kemungkinan masuknya kapitalisme. Selain itu cara
pengelolaannya pun terkesan semaunya sendiri tanpa menghiraukan
efek lingkungan dan ekosistem di sekitarnya, sehingga rawan terhadap
kemungkinan terjadinya bencana. Jika ini dibiarkan maka akan
berpotensi terhadap rusaknya pelestarian sumber kekayaan alam, dan
akan berimplikasi negatif pada rencana pembangunan nasional. Jika
pembangunan nasional terkendala akibat pengelolaan sumber kekayaan