Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
34
pelaku aksi-aksi terorisme di Indonesia. Oleh pihak kepolisian antara
tahun 2000-2005 seperti bom Natal pada tahun 2000, peledakan di
Jakarta pada tahun 2001, bom Bali I pada tahun 2002, bom di hotel
Marriot pada tahun 2003 dan bom Kedutaan Besar Australia. Selain itu
mereka masih terus menyebarkan kekuatannya melalui perekrutan
generasi baru secara diam-diam, seperti yang masih terjadi di Poso atau
daerah lainnya. Bagi kelompok teroris, ladang subur untuk dapat
menyebarkan paham terorismenya adalah ketika mereka berada di
sebuah kondisi masyarakat yang secara ekonomi dan sosial terjadi
kesenjangan, sehingga dari kondisi ini muncul beberapa fenomena
seperti kemiskinan, rendahnya pelayanan terhadap masyarakat terutama
yang ekonominya lemah, tidak adanya persamaan hak azasi manusia
dimata politik serta kurangnya akses terhadap pendidikan. Kondisi
tersebut dapat menjadi faktor yang menyebabkan masyarakat lebih
cepat menerima doktrinasi paham terorisme. Adapun faktor
politis lain yang mendukung perkembangan paham terorisme
adalah bagaimana sebuah kelompok teroris mengeksploitasi kondisi
politik yang kacau dalam pemerintahan suatu negara.
13. Implikasi Kewaspadaan Nasional terhadap era globalisasi dan
implikasi era globalisasi terhadap Ketahanan Nasional.
Kondisi Kewaspadaan Nasional terhadap globalisasi merupakan suatu
kondisi yang memiliki nilai sangat strategis sebagai salah satu kemampuan
untuk cegah dini dan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya dampak dari
globalisasi yang telah melanda dunia termasuk Indonesia khususnya yang
berdampak negatif terhadap masyarakat dalam kehidupan, berbangsa dan
bernegara. Kita tidak boleh diam dan hanya menunggu waktu tapi kita harus
terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menangkal kuatnya arus
globalisasi yang semakin lama semakin berkembang dan luas. Dihadapkan
pada kondisi masyarakat Indonesia yang belum seluruhnya mengenyam
pendidikan yang memadai tentu sangat rentan terhadap masuknya pengaruh
baru yang secara tidak langsung dapat menggeser nilai-nilai tatanan kehidupan
bangsa khususnya pada aspek sosial budaya. Seluruh masyarakat Indonesia

