Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
PERPUSTAKAAN i
LEf.tBAGA KETAHANAN NASIONAL I
REPUBLIK INDONESIA
BAS IV
PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
15. Umum
Lingkungan strategis adalah lingkungan yang memberi pengaruh
terhadap situasi internal dan eksternal baik terhadap gatra yang statis (tri
gatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan dampak kepada
pencapaikan tujuan nasional. Aspek Trigatra, merupakan aspek alamiah
yaitu posisi dan lokasi geografi negara, kondisi kekayaan alam, keadaan
dan kualitas penduduk. Sementara aspek Pancagatra, merupakan aspek
sosial kemasyarakatan/lpoleksosbudhankam, yaitu Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan. Pada saat ini konsep
negara bangsa dan nasionalisme Indonesia sedang dalam dilema antara
dua kekuatan besar, yakni antara globalisasi dan etnik nasionalisme, yang
harus disadari sebagai pengaruh lingkungan strategis.
Mewujudkan suatu ketahanan nasional yang mantap dan dinamis
tidak akan pernah lepas dari perkembangan dan pengaruh lingkungan
strategis. Dengan menganalisis perkembangan lingkungan strategis, kita
akan mampu untuk mempertimbangkan dan mengambil berbagai langkah
kebijakan dalam mewaspadai setiap gejolak permasalahan yang terkait
dengan pelaksanaan Pilkada yang berpotensi menjatuhkan kewibawaan
pemerintah, menurunnya kepercayaan publik, menurunkan wibawa hukum
serta mengancam kesatuan bangsa. Perkembangan geo politik yang
berlangsung secara cepat dinamis dan unpnecended di dukung oleh
teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi telah menghadirkan
fenomena global sehingga dunia seolah menjadi tanpa batas dan
mempengaruhi tata kehidupan masyarakat dunia. Dalam tata kehidupan
politik saat ini peran Negara semakin berkurang sedangkan peran politisi
dan pengusaha semakin meningkat dalam berpartisipasi dalam level global,
hal ini berimplikasi terhadap interaksi hubungan antar Negara dalam
kerangka politik internasional. Di dalam negeri pun tidak kalah meningkatnya
peran para politisi tersebut dalam mempengaruhi peran pemerintah sebagai
penggerak jalannya negara.
42
