Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

3

            Sebagai provinsi ketiga terluas di Indonesia, Kalimantan Tengah memiliki
  potensi hutan yang sangat besar mencapai sekitar 10.294.388,72 ha atau 64,4% dari
  luas wilayah yang terisi dari Hutan Tropika, Hutan Rawa Tropika, Hutan Rawa
  Gambut dan Hutan Pantai Mangrove. Kalimantan Tengah sangat bergantung kepada
  industri ekstraktif dan eksploitasi sumber daya alamnya seperti hutan dan
 perkebunan kelapa sawit.3

           Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi untuk pengembangan komoditas
 kelapa sawit. Luas perkebunan kelapa sawit m encapai 1.705.756,513 ha dengan
 potensi produksi mencapai 1,5 juta ton per tahun. Pem bangunan industri pengolahan
 Crude Palm Oil (C PO ) diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah produk
 sehingga harga jual di pasaran menjadi lebih tinggi. Produk turunan C P O yang dapat
 dikembangkan antara lain margarine, sabun, oleo-chem ical dan bahan-bahan
kosmetik.4

          Namun demikian, terdapat sejumlah tantangan strategis dalam pengelolaan
S K A untuk komoditas kelapa sawit. Terkait dengan kontribusi pengelolaan S K A
kelapa sawit terhadap kesejahteraan rakyat di Kalimantan Tengah, diperoleh data
bahwa perkembangan kebun kelapa sawit di Kalimantan Tengah dalam 3 tahun
terakhir ini memang mengalami peningkatan luas perkebunan rakyat antara 3 ribu
hingga 4 ribu ha per tahun. Namun demikian, jumlah petani kelapa sawit dan luas
kepemilikan lahan petani cenderung berkurang, sem entara di saat bersam aan
perkebunan swasta memiliki luas 40 ribu ha pada tahun 2005 dan sekitar 9000 ha
pada tahun 2006, sedangkan perkebunan BU M N belum ada.

         Kondisi ini tentu patut menjadi perhatian mengingat potensi pem berdayaan
dan kesejahteraan rakyat di Kalimantan Tengah akhirnya menjadi lebih didominasi
oleh perkebunan swasta. Gejala penurunan jumlah Kepala Keluarga (KK) petani
kelapa sawit sering terjadi khususnya di areal pengem bangan transm igrasi yang
umumnya disebabkan ketidakmampuan petani untuk menunggu panen atau
kegagalan tanam serta kecenderungan petani menjual lahan untuk memenuhi
kebutuhan yang mendesak. Meskipun perkembangan perkebunan kelapa sawit
secara umum cukup baik, namun berdasar hasil penelitian khususnya di wilayah
Kalimantan Tengah, kemajuan perkembangan perkebunan kelapa sawit belum

3SEI International dikutip dari http://www.sei-international.org/mediamanager/documents/Publications/SEI-
PolicvBrief-TheOilPalmSector-2Q12-bahasa.pdf di unduh pada hari Rabu tanggal 13 Agustus 2014 pk. 12.46 WIB.
4 http://www.dipk.kemenkeu.go.id/attachments/article/257/15.%20KALIMANTAN%20TENGAH.pdf
di unduh pada hari Rabu tanggal 13 Agustus 2014 pk. 12.22 WIB.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20