Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

72

   sumber daya manusia yang ada di bandara dan pelabuhan laut tersebut. Di
  samping itu, aspek-aspek lain dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan,
  jembatan dan moda transportasi juga semakin laik dan berkualitas, sehingga
  dapat memperlancar proses produksi dan jalur distribusi dalam optimalisasi
  pengelolaan SKA kelapa sawit.

           Infrastruktur yang memadai terkait pengelolaan SKA Sawit juga
 diperlihatkan oleh telah teratasinya persoalan dukungan penyiapan lahan
 plasma dalam industri sawit. Sebagai contoh, di Kalteng, tercapainya kondisi
 ini diperlihatkan oleh operasionalisasi lahan plasma sesuai dengan jumlah
 investor yang mendaftar dan telah menanamkan modal di perkebunan kelapa
 sawit di daerah Kalimantan Tengah. Penyediaan infrastruktur yang memadai
 dalam optimalisasi pengelolaan SKA sawit dapat dilihat dari keberhasilan
 peningkatan penyediaan lahan kelapa sawit yang dapat melebihi jumlah yang
ada saat ini yaitu baru sebesar 10,81%.

d. Terwujudnya sinergitas lintas-sektoral dalam pengelolaan SKA.
         Kerjasama dalam pengelolaan SKA kelapa sawit nasional harus

melibatkan segenap pemangku kepentingan terkait, baik pihak regulator,
operator dari pemerintah maupun swasta, unsur civil society dan komunitas
lokal setempat. Indikasi keberhasilannya dapat tercermin dari komitmen
pemerintah daerah di era desentralisasi yang semakin berinisiatif untuk
memfasilitasi dan mendukung pengelolaan SKA kelapa sawit. Hal ini dapat
dilihat dari pola relasi antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga
koordinasi terkait masalah perizinan, fiskal (perpajakan dan kepabeanan) dan
skema dana bagi hasil pengelolaan SKA dapat berjalan efektif dan
berkeadilan.

         Sinergitas lintas sektoral juga dapat dicermati dari kemitraan antara
pihak pengusaha dan elemen civil society yang menyepakati prinsip-prinsip
tata kelola akuntabilitas perusahaan. Hal ini tercermin dari ketaatan prosedur
dan ketertiban administrasi dalam perizinan, serta komitmen untuk menjaga
kelestarian lingkungan dalam operasional perusahaan. Kerjasama dengan
kalangan civil society dari unsur akademisi juga dapat dioptimalkan dalam
bentuk penelitian dan pengembangan, yang dapat mendukung optimalisasi
pengelolaan SKA kelapa sawit. Selain itu kesepahaman antara pihak operator
   1   2   3   4   5   6   7