Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
19
ekonomi di negara tetangga, kesenjangan tingkat kesejahteraan
penduduk perbatasan dibandingkan dengan penduduk perbatasan
negara tetangga, masih adanya kegiatan pelanggaran hukum, seperti
pemindahan patok batas negara, kegiatan ilegal, dan minimnya
sarana dan prasarana untuk mendukung pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan sosial serta ketahanan budaya.
b. Husnadi24 pada tahun 2006 melakukan penelitian dengan judul
STUDI KEBIJAKAN SINKRONISASI PENGENDALIAN BANJIR DAN
KEKERINGAN MENUJU MODEL PENGEMBANGAN KAWASAN
PERBATASAN DARATAN ANTAR NEGARA (Studi Kasus:
Kecamatan Paioh dan Sajingan Besar Kabupaten Sambas (PALSA),
Kalimantan Barat). Lokasi studi merupakan salah satu wilayah yang
berbatasan langsung dengan negara Malaysia (Sarawak). Sebagai
wilayah yang strategis, kaya akan sumber daya alam, namun
keberadaannya kurang mendapat perhatian dalam pembangunan
wilayah sehingga terjadi banyak permasalahan seperti kesenjangan
ekonomi, ketertinggalan pembangunan, dan keterisolasian. Ketiadaan
konsep yang jelas, menyebabkan pembangunan kawasan perbatasan
terkesan tidak terencana sehingga peningkatan kesejahteraan
masyarakat tidak tercapai, terjadi proses dehumanisasi {peminggiran
masyarakat) dan dekulturisasi, serta secara makro mengarah pada
disintegrasi secara ekonomi karena keterbatasan infrastruktur sosial
dan ekonomi yang telah menyebabkan masyarakat cenderung
berorientasi secara ekonomi ke Sarawak.
c. Daroni25 dalam studi berjudul KONSEP PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
menyatakan konsep pembangunan kawasan perbatasan Kalimantan
Timur jangka menengah dan jangka panjang adalah pembangunan
terpadu dengan membuat jalan di sepanjang koridor perbatasan
Kaltim - Malaysia dimana pada sisi kiri - kanan jalan dibangun
perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri, dan
24eprints.undip.ac.id/17459/1/HJJ_S_N_A_DJ.pdf
25 http://pemba ngunandaerahperbatasa n.blogspot.co m /