Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI

sebagai upaya sadar untuk mengubah perilaku manusia seperti
yang diharapkan.

Pada sekitar tahun 1970-an Philip H Coombs merumuskan
bahwa pendidikan dapat dilakukan melalui tiga jaliJ^yaitu jalur
pendidikan formal, jalur pendidikan non formal, dan jalur pendidikan
informal. Pendidikan formal dimaksudkan sebagai pendidikan yang
dijalankan secara teratur, sistematis, terstruktur dan berjenjang
yang diikat oleh peraturan-peraturan yang ketat. Kegiatan ini
dilakukan dalam system persekolahan.

Sedangkan pendidikan nonformal, dilakukan secara teratur,
terkendali, namun struktur, system dan penerapan aturannya tidak
terlalu kaku ketat. Kegiatan ini dilakukan di luar sekolah/system
persekolahan, misalnya kursus-kursus.

Pendidikan informal merupakan proses perubahan perilaku yang
dilakukan tanpa pengorganisasian dan bersifat lebih terbuka serta
lebih bebas. Sebagai contoh misalnya “pendidikan dalam keluarga”,
pendidikan yang dilakukan melali terobosan informasi melali media
massa (cetak dan elektronik) dan internet.

Namun di Indonesia sejak tahun 1989 di dalam undang-undang
No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara
hukum rumusan jalur pendidikan diubah, pendidikan formal menjadi
pendidikan melalui sekolah, sedangkan pendidikan nonformal dan
informal disatukan menjadi satu jalur yang disebut dengan jalur
pendidikan luar sekolah. Secara praktis dapat disebutkan bahwa
pendidikan luar sekolah tetap mempunyai corak umum, yang
bersifat jalur pendidikan nonformal (pendidikan yang diatur tetapi
tidak seketat aturan system persekolahan) dan pendidikan informal
yaitu merupakan pendidikan yang tanpa diatur aturan dan norma-
norma tertentu tetapi proses yang terjadi dapat menimbulkan
perubahan perilaku.

Termasuk dalam pendidikan nonformal dalam kaitan ini adalah
yang bersifat pendidikan yang berupa kursus, kelompok-kelompok
hobj,- pendidikan masyarakat lain yang secara lebih jelas akan
Nampak tujuan yang akan dicapai.

17