Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
40
a. Geopolitik. Secara geopolitik peran Amerika Serikat (AS) masih
dominan, walaupun dipengaruhi oleh munculnya kekuatan baru di
beberapa kawasan, seperti Asia Timur (Cina, Jepang dan Korea Selatan),
Asia Selatan (India) dan Amerika Latin (Brazilia dan Venezuela). Dalam
rangka menciptakan stabilitas politik dan keamanan Internasional AS dan
Rusia telah sepakat untuk melakukan pengurangan jumlah, penggunaan
dan pengembangan senjata nuklir di negara masing-masing. Sementara
itu negara-negara Arab dan OKI, telah berupaya meningkatkan kerja
samanya di bidang politik, ekonomi dan iptek, serta sepakat untuk
mengembangkan hubungan Arab-lslam, yang bertujuan melindungi dan
membangun kepentingan bersama guna mengurangi pengaruh tekanan
AS dan sekutunya. Hal ini tentunya akan memberikan kekuatiran bagi
negara-negara berkembang terhadap pengaruh situasi dalam negerinya.
b. Ekonomi Global. Krisis ekonomi global yang terjadi di tahun 2009
telah memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi negara-
negara di dunia. Dalam KTT G-20 yang juga dihadiri oleh Indonesia, telah
dilakukan upaya perbaikan*oleh negara-negara maju guna membantu dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dimaksud. Ditengah kondisi semakin
terbatasnya cadangan minyak dunia, upaya mengurangi ketergantungan
pada sumberdaya minyak dan gas bumi semakin meningkat, sehingga
upaya untuk mengamankan sumber dayanya terhadap kerawanan
ancaman kepentingan negara lain akan menjadi semakin intens.
c. Demokratisasi. Demokratisasi telah menjadi bagian dari tuntutan
global yang sulit untuk dihentikan. Penerapan nilai-nilai demokrasi masih
digunakan oleh AS dan sekutunya, sebagai parameter untuk menentukan
kebijakan politik luar negeri dalam rangka memenuhi kepentingannya.
Apabila demokratisasi tidak dilakukan, maka suatu negara atau
pemerintahan harus siap menghadapi tekanan-tekanan negara asing dan
bahkan ada yang membayarnya dengan perang saudara atau kemunduran
ekonomi yang sangat parah. Kondisi ini telah menjadikan kekuatiran bagi
negara-negara berkembang dalam melaksanakan politik luar negerinya.

