Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
37
kemungkinan aspek ancaman yang akan dihadapi. Sehingga setiap
terjadinya masalah konflik atau keterpurukan sebagai akibat ancaman
tersebut, sering pemerintah sulit melibatkan masyarakat di dalam
menghadapi atau penanganannya. Hal ini karena pemerintah juga belum
memberikan pendidikan bela negara pada masyarakat secara luas di
segala sektor atau aspek kehidupan. Dengan demikian, perlunya langkah-
langkah upaya dari pemerintah untuk mengoptimalisasikan kewaspadaan
nasional terhadap integrasi bangsa agar masyarakat memiliki kesiapan dan
kesiagaan melalui peningkatan kualitas bela negara masyarakat dalam
rangka pencapaian pembangunan nasional.
b. Menurunnya tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap integrasi bangsa. Setiap bangsa memiliki ciri yang unik bagi
jatidirinya, akan tetapi unsur kesatuan bangsa selalu berada didalamnya
untuk menghindarkan bangsa yang bersangkutan dari terpecah belah.
Masyarakat bangsa yang majemuk dan heterogen, serta ketidaktaatan
pada kommitmen dari para pendiri negara, dapat menjadi penyebab
terjadinya dis-integrasi bangsa dan negara, demikian juga bentuk geografi
negara juga dapat memberikan kontribusi terjadinya insentif untuk disĀ
integrasi. Hal ini disebabkan pada bentuk morfologi geografi tertentu bisa
menyebabkan satu kelompok masyarakat menjadi amat terpencil, dan
keterpencilannya itulah yang menimbulkan dan membuka peluang
munculnya keinginan untuk memisahkan diri dari negaranya. Menurunnya
tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap integrasi bangsa
saat ini dapat dilihat dari antara lain :
1) Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran serta tekad
masyarakat untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia dalam wadah
NKRI dari Sabang sampai Merauke yang berlandaskan Pancasila.
2) Masih rendahnya pemahaman, kesadaran dan kesepakatan
masyarakat Indonesia tentang cita-cita dan tujuan nasional yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

