Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
52
juga belum maksimal, sehingga kondisi pertahanan negara saat ini
untuk mencapai minimum essential force belum tercapai.
f. Aspek Ekonomi. Salah satu faktor terjadinya
sengketa wilayah batas wilayah antar negara selain memperluas
wilayah kedaulatannya juga dipengaruhi faktor ekonomi. Artinya
bahwa sumber kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah
tersebut, dianggap akan dapat meningkatkan kondisi perekonomian
bagi negara yang mempersengketakannya. Saat ini Indonesia belum
dapat mengelola potensi sumber kekayaan alam secara optimal
yang tersebar di seluruh wilayah kedaulatan khususnya di pulau-
pulau terluar yang cenderung terlantar. Kondisi yang demikian
sangat menarik bagi negara tetangga untuk melakukan pengelolaan
sumber kekayaan alam walaupun harus melalui sengketa batas
wilayah antar negara terlebih dahulu.
g. Aspek Sosial Budaya. Berbicara kedaulatan dan
keutuhan wilayah tidak terlepas dari implementasi nasionalisme.
Kondisi nasionalisme masyarakat Indonesia saat ini diprediksi
(forcasting) telah banyak memudar dan berdampak terhadap
degradasi kepedulian nasional terutama melindungi dan menjaga
kedaulatan wilayah NKRI.
Meskipun dirasakan bahwa nasionalisme mulai timbul kembali
yang disebabkan oleh adanya ancaman terhadap bangsa dan
negara seperti yang belakangan ini terjadi (kasus penangkapan
terhadap pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan), namun itu
bersifat temporer. Tumbuh kembalinya nasionalisme yang bersifat
temporer tersebut tidak lepas dari gencarnya media masa dalam
mengangkat suatu peristiwa yang mencederai hubungan bilateral
dan bersifat akumulatif. Namun sangat disayangkan bahwa
tergugahnya rasa nasionalisme masyarakat kurang mendapat tindak
lanjut pemerintah seperti yang diharapkan masyarakat sehingga