Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

51

    d. Aspek Ideologi. Implementasi pembangunan nasional di
   seluruh wilayah kedaulatan NKRI termasuk di pulau-pulau terluar belum
   sepenuhnya dilakukan, sehingga pemanfaatan atau pengelolaan
   sumber kekayaan alam belum dinikmati untuk sebesar-besarnya
   kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata sebagaimana
   tercantum pada nilai-nilai ideologi Pancasila. Kondisi kesenjangan
   kesejahteraan yang sangat besar antara wilayah yang dekat dengan
   pusat pemerintahan dan yang jauh dari pusat pemerintahan, akan
  menciptakan kecemburuan sosial. Terutama yang berbatasan
  dengan negara tetangga dimana mereka lebih intensif berinteraksi
  dengan masyarakat negara tetangga yang tingkat kesejahteraan
  hidupnya lebih baik, sementara dari pemerintah dalam negeri
  masyarakat perbatasan merasa tidak mendapat perhatian. Akibatnya
  adalah tidak tertutup kemungkinan masyarakat akan secara suka
  rela berintegrasi dengan negara tetangga beserta wilayah adat yang
 ditempatinya sekaligus merupakan ancaman terhadap kedaulatan
 NKRI dan tegadi sengketa batas wilayah antar negara. Penyelesaian
 sengketa batas wilayah antar negara yang selama ini telah dilakukan
 belum mencerminkan totalitas kepentingan nasional yang
 didasarkan pada ideologi Pancasila.

 e. Aspek Politik. Peran diplomat Republik Indonesia dalam
 menjalankan politik luar negeri khususnya pada penyelesaian
sengketa batas wilayah antar Negara, hingga saat ini belum
maksimal. Di satu sisi kondisi tersebut dapat dipahami karena situasi
politik dalam negeri tidak selalu stabil. Intervensi kepentingan
kelompok tertentu atau golongan bahkan kepentingan partai politik,
mengakibatkan para diplomat ambivalen dalam pengambilan
keputusan.

         Selain hal tersebut diatas, dukungan kebijakan dan keputusan
politik negara dalam meningkatkan kemampuan pertahanan negara
dalam rangka melindungi dan menjaga kedaulatan wilayah NKRI
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14