Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
19
bersimpati, saling mempercayai dan mempunyai kepentingan
bersama.
10. Tinjauan Kepustakaan.
Tinjauan kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan dan
mempelajari data-data referensi yang berkaitan denga permasalahan atau
yang menjadi substansi dalam Taskap ini, agar penulisan tentang
peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan Aljazair dapat disajikan
secara lebih komprehensif. Hubungan Indonesia dengan Aljazair di tingkat
negara tidak begitu banyak. Sejarah hubungan bilateral Indonesia dengan
Aljazair melalui berbagai bidang, serta pandangan peluang dan kendala
dalam meningkatkan hubungan kedua negara. Berbagai kebersamaan
kedua negara selalu konsisten, mendalam dan menyebar. Pembangunan
hubungan di bidang politik telah menghasilkan kesetujuan, badan,
organisasi dan program kerjasama. Di bidang ekonomi, kegiatan ekspor dan
impor kedua negara sebagai rekan bisnis. Sedangkan berbagai kendala
yang mana kedua negara harus mencari titik temu; persaingan investasi,
bisnis wisata serta ekporasi sumber daya alam dalam jangka panjang.
Hubungan antara Indonesia dan Aljazair telah dimulai selama
konferensi Bandung Afro-Asia pada tahun 1955 bahwa pembentukan embrio
NAM Indonesia mendukung perjuangan Aljazair untuk independen dan
diakui kemerdekaannya sejak tanggal 5 Juli 1962 dan telah mulai membuka
hubungan diplomatik bilateral pada tahun 1963. Hubungan tradisional kedua
negara dalam jumlah besar modal yang memberikan dasar yang kuat untuk
kerjasama masa depan dalam berbagai bidang. Kedua belah pihak
mempertahankan kerjasama dalam berbagai Blok regional dan internasional
seperti Gerakan Non, OKI, OPEC, PBB, New Strategi Kemitraan Asia-Afrika
(NAASP), dan lain-lain.
Sementara dari penulisan Juwono Sudarsono (1996) yang berjudul
‘State of the Art Hubungan Internasional: Mengkaji Ulang Teori Hubungan
Internasional dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan

