Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
masyarakat madani. Walaupun demikian, tidak seperti dalam bisnis atau
di manapun, pemimpin-pemimpin Negara, terutama dalam Tentara perlu
waktu yang lebih lama untuk mencapai posisi kepemimpinan. Ketika
rekrutmen talenta unggulan merosot, efek jangka panjangnya adalah
Tentara akan tumbuh melambat dibandingkan kemajuan ekonomi dan
masyarakat lainnya25. Maka dari itu, kompetisi untuk menarik talenta
tidak boleh dianggap remeh. Tetapi rekrutmen untuk Tentara dan politik
tidak boleh dilandasi oleh kekayaan dan kompensasi yang paling
menarik.
Uang tidak boleh menjadi alasan mengapa warga Singapura
memilih untuk bergabung dengan kepegawaian negeri, baik itu Tentara
maupun politik. Kebijakan di Singapura adalah dengan menawarkan
paket kompensasi yang kompetitif untuk memastikan talenta-talenta
yang tepat mendapatkan kompensasi yang adil. Paket kompensasi
yang kurang kompetitif tidak sepatutnya menjadi alasan mengapa
orang-orang mengesampingkan keinginan untuk bergabung ke
kepegawaian negeri atau meninggalkan kepegawaian negeri. Di
samping pertimbangan keuangan, Tentara, aparat berseragam dan
politik harus menawarkan para calon-calon rekrut kesempatan yang
menarik untuk mengabdi pada Singapura dan warga Singapura dengan
cara yang dapat membangun Negara, masyarakat dan manusianya.
Seiring bertambah dewasanya mereka dan dipromosikannya
mereka berdasarkan pembuktian kemampuan diri masing-masing,
beberapa anggota Tentara dan politikus akan maju untuk mengemban
posisi sebagai Pemimpin Nasional. Proses di mana pemimpin ini dipilih,
dibimbing, disosialisasikan, diuji dan dipromosikan adalah sebuah
sistem yang belum didefinisikan secara jelas.
b. Pada saat ini, proses Seleksi PIMNAS tersirat tetapi belum
tersurat. Sebagian mayoritas pegagai negeri mengetahu bahwa seleksi
PIMNAS bukanlah sembarangan namun kriteria-kriterianya masih beum
disampaikan secara tersurat.
25 Hard Truths to Keep Singapura Going oleh Lee Kuan Yew. Halaman 109
32