Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
Zf
BAB III
KONDISI HUBUNGAN KEAMANAN ANTARA PAKISTAN DAN INDONESIA SAAT
INI
11. Umum
Saat ini kondisi hubungan kerjasama pertahanan dan keamanan antara
Pakistan dan Indonesia sangat terbatas. Sejak bertahun-tahun kunjungan para
pejabat tinggi dan pertukaran perwira untuk pelatihan di negara lain dari tentara
angkatan laut dan angkatan udara sangatlah terbatas. Penerapan dari interaksi yang
terbatas antara pasukan keamanan kedua negara adalah bahwa hampir tidak ada
pertukaran informasi intelijen dan bahwa teroris mendapatkan kesempatan luas
untuk menjelajah antara kedua negara dan mendapatkan bantuan dari negara tuan
rumah untuk kegiatan mereka. Rintangan utama atau pertanyaan utama adalah
tidak adanya kemitraan strategis antara kedua negara, tidak adanya pembagian data
intelijen antara dua negara dan tidak adanya latihan militer bersama di berbagai
tingkat mulai dari tingkat operasional sampai taktik unit kecil. Beberapa paragraf
berikutnya akan menjelaskan sejarah hubungan Indonesia-Pakistan.
Pakistan telah menjalin kerjasama yang baik dengan Indonesia selama 6
dekade dan Pakistan memiliki ikatan hubungan dekat sangat penting dengan
Indonesia. Hubungan antara Indonesia dan Pakistan tetap terjalin baik dan terus
berkembang setiap tahunnya. Hubungan Pakistan - Indonesia adalah satu hal yang
spesial, didasari oleh kesamaan kebutuhan dalam hal kepercayaan. Indonesia
adalah negara muslim terbesar di dunia dalam hal jumlah pemeluknya, dimana
Pakistan adalah negara muslim kedua terbesar di dunia. Kedua negara ini juga
anggota dari Organisasi negara-negara Islam di dunia. Pakistan mempunyai kantor
kedutaan besar di Jakarta, begitu pun juga Indonesia memiliki kantor kedutaan
besar di Islamabad dan Konsulat Jenderal di Karachi. Di masa Revolusi Nasional di
Indonesia, Muhammad Ali Jinnah (Bapak Pendiri Pakistan) memberi dorongan
kepada tentara Muslim yang tergabung di Tentara British Indian untuk bersatu
dengan masyarakat Indonesia berperang melawan kolonialisasi Pemerintahan
Belanda. Sebagai reaksi dari dorongan tersebut 600 tentara Muslim dari British
Indian Army meninggalkan tempat mereka dan menempuh bahaya serta bekerja
bersama bahu membahu dengan masyarakat Indonesia. Dari jumlah 600 tentara,

