Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
27
mengontrol, mengawasi, dan mengamankan perairan Selat Malaka.
Operasi ini diresmikan pada tanggal 20 Juli 2004 di atas KRI Tanjung
Dapele29. Operasi terkordinasi ini penting dilakukan mengingat selat
Malaka merupakan alur yang sangat strategis bagi perdagangan dunia.
Keamanan Selat Malaka merupakan cermin keamanan laut Indonesia.
Berdasarkan data Organisasi Maritim Internasional (IMB,
International Maritime Bureau), menyebutkan bahwa selat Malaka
semakin aman. Perompakan periode Januari-Maret 2007 di seluruh
dunia turun secara drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama
pada tahun 2006. Insiden perompakan bersenjata atas kapal-kapal
untuk tiga bulan pertama tahun 2007 mencapai 41 kasus, atau 20
persen lebih rendah dibandingkan tahun 2006 yang mencapai 61 kasus,
terbanyak di Somalia dan Nigeria30,
b. Kerjasama Militer Indonesia - Singapura
Kerjasama militer antara Indonesia dan Singapura ini telah
terjalin cukup lama melalui Defense Cooperation Agreement. Perjanjian
ini ditandatangani dan disahkan pada 21 September 1995.
Penandatanganan perjanjian tersebut diwakili oleh Menteri Pertahanan
RI Jenderal (Purn.) Edi Sudrajat dan Menteri Pertahanan Singapura Dr.
Tony Tan31. Beberapa aktivitas telah dilakukan sebagai langkah
kongkret untuk mengimplementasikan peijanjian yang telah disepakati
tersebut.
Selain patroli bersama di Selat Malaka, antara TNI dan
Singapore Army Forces (SAF), kerjasama militer juga dilakukan dalam
bidang pendidikan. Kerjasama militer antara kedua negara juga
dilakukan antara angkatan dan angkatan negara masing-masing.
Beberapa kerjasama yang telah dilakukan diantaranya ISJTC
(Indonesia-Singapura Joint Training Committee), yakni latihan bersama
“Safkar Indopura” dan Joint Army Training Working Group (JATWG)
untuk Angkatan Darat. Latihan bersama tahunan “Sea Eagle Indopura”
29http://yaleglobal.yale.edu
^ www.kemhan.go.id, “Selat Malaka Kini Lebih Amari.
31http://wastumconda.wordpress.com

