Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

16

4. Politik Luar Negeri
         Politik Luar Negeri Kamboja dilaksanakan konstitusinya
         yang menjujung tinggi netralitas dan tidak beraliansi
         dengan negar lain. Walaupun Kamboja menganut asas
         netral, tetapi dalam prkteknya para pemimpin Nasional
        yang dalam mencapai ambisinya pribadi berusaha
        mencari dukungan dari negara tetangganya. Dukungan
        China kepada Khmer Merah dan Sihanoukis untk
        menghancurkan Lon Nol yang di dukung Amirika Serikat,
        dan bantuan Vietnam kepada Heng Sam Rin untuk
        menghancurkan Khmer Merah merupakan bukti sejarah
        yang nyata. Pada pasca Pemilu 1998 dalam pelaksanaan
        politik luar negerinya, Kamboja berusaha menjalin
        hubungan seluas-luasnya dengan negara-negara lain di
        dunia, khususnya dikawasan regional Asia Pasifik.
        Hubungan luar negeri yang semakin meningkat tersebut
        akan sangat membantu negara Kamboja dalam
        mendapatkan pinjaman dari negara donor guna
        membantu perekonomian Kamboja yang sedang
        membangun. Diterimanya Kamboja dalam ASEAN pada
        akhir tahun 1998, telah mendorong negara Kamboja
        untuk lebih aktif dalam menjalin hubungannya dengan
        negar-negara ASEAN, khususnya dalam menarik investor
       guna membangun negara Kamboja.
       Menurut pasal 53, Pasal Konstitusi, Kerajaan Kamboja

       tentang Kebijakan Politik Luar Negeri, Kamboja menganut
       prinsip netralitas permanen {permanent neutrality) dan
       "non-alignment" serta hidup berdampingan secara damai
       (peaceful coexistence) dengan negara-negara
       terangganya dan semua negara di seluruh dunia.
       Kamboja tidak akan mencampuri urusan dalam negeri
       negara lain secara langsung maupun tidak langsung dan
       akan menyelesaikan semua permasalahan secara damai.
   11   12   13   14   15   16   17