Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

29

                      Dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah untuk mewujudkan
            cita-cita kemandirian. Dukungan itu direalisasikan dalam bentuk kebijakan-
            kebijakan yang berpihak pada cita-cita tersebut, serta memberikan alokasi
            anggaran yang lebih besar terhadap industri strategis. Hal lain yang
            penting diperhatikan adalah meningkatkan peran kepemimpinan dalam
            koordinasi antar intansi, seperti dalam masalah tarif bea masuk bahan baku
            yang dibebankan kepada BUMN seperti pada Pindad dan PT. DI.
            Diperlukan sinergi antara Bea Cukai (Kemkeu), Bappenas, Kemhan, serta
            Badan Anggaran dan Komisi yang berwenang di DPR, karena selama ini
            BUMN yang bergerak dalam matra pertahanan sering menghadapi
            kebijakan yang berbeda di setiap instansi.

           b. Implikasi Industri Strategis Terhadap Ketahanan Nasional.

                    1) Aspek Geografi. Negara Kesatuan Republik Indonesia
                     (NKRI) adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dan
                    memiliki lebih kurang 17.000 pulau. Sebagai negara kepulauan,
                    Indonesia memiliki wilayah lautan sekitar 75% dari seluruh wilayah
                    Indonesia atau sekitar 5,8 juta km2 dan sisanya 2.077, 87 km2adalah
                     wilayah daratan 28 Kondisi ini menuntut adanya sarana transportasi
                     laut maupun udara, sarana telekomunikasi, serta fasilitas pertahanan
                     guna menjamin keamanan nasional sehingga kemampuan industri
                     strategis sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

                   2) Aspek Demografi. Menurut Pemerintah saat ini jumlah
                   orang miskin di Indonesia adalah 31,023 juta jiwa atau setara
                   dengan 13,3% dari total jumlah penduduk Indonesia. Sebagian
                     besar penduduk miskin tersebut terkonsentrasi di perdesaan yaitu
                   mencapai 19,93 juta jiwa (BPS 2010). Jumlah penduduk yang
                    besar disamping sebagai modal dasar pembangunan juga
                    mengandung kerawanan dengan dimensi yang luas dan kompleks.
                    Oleh karena itu pengembangan industri strategis sangat diharapkan
                    untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui penyerapan tenaga
                    kerja di Indonesia.

28 Drs. H. Syamsu Aman, SY, A, M Si, term o f reference Pembangunan Wilayah Perbatasan Guna Supremasi Hukum
dalam rangka Ketahanan Nasional, Lemhannas, Juli 2011.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17