Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
27
diproduksi oleh PT. 6BI. Pada waktu bersamaan BBI menghasilkan
produk-produk tempat untuk membuat perkakas pertanian seperti cangkul
dan sabit. Saat ini PT. BBI sedang mengalami krisis anggaran dan
manajemen sehingga terancam bangkrut, yang memerlukan upaya
penyelamatan pemerintah.24
j. PT. PINDAD (Perindustrian Angkatan Darat). PT. PINDAD
semula bernama pabrik senjata dan amunisi (PSM), kemudian berubah
menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (PABALAD) tahun 1985, dan
pada tahun 1994 menjadi Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD).
Produk-produk Pindad sebagian besar telah digunakan oleh TNI/Polri.
Saat ini permasalahan Pindad adalah kebutuhan anggaran, keterbatasan
alat uji dan alat ukur tertentu serta SDM yang berkompetensi. Kebutuhan
yang lain bekerjasama dengan Balitbang Kemhan dan Dislitbang Angkatan
untuk peningkatan penguasaan teknologi.25
13. Im plikasi Industri Strategis Terhadap Kemandirian Bangsa dan
Ketahanan Nasional.
a. Im plikasi In d u stri S trategis Terhadap Kemandirian Bangsa.
Pengembangan industri strategis dalam negeri memegang peranan
yang sangat penting dalam menuju kemandirian bangsa. Industrialisasi
merupakan suatu proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi,
spesialisasi dan perdagangan antar negara yang pada akhirnya sejalan
dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan mendorong perubahan
struktur ekonomi.26 Tentang kemandirian, Prof. Dr. BJ. Habibie
mengemukakan bahwa tingkat kemandirian bangsa kita harus lebih
mengandalkan sumber yang dihasilkan pembangunan yang berasal dari
dalam negeri, terutama mengaktualisasikan potensi alamiah dan aneka
ragam kekayaan alam Indonesia menjadi kekuatan nyata pembangunan
dengan kandungan nilai positif yang lebih tin g g i27 Pasca krisis ekonomi
24 http://bataviase.co.id/node/642989
25 http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=20&mnorutisi=4
26 Tulus TH. Tambunan, Industrialisasi di Negara Berkembang, Hal 41
27 BJ. Habibie, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pembangunan Bangsa, Hal 15.

