Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
32
keseluruhan. Pemerintah mengupayakan penyertaan modal negara (PMN)
untuk membantu beberapa industri strategis untuk mengatasi kesulitan
keuangan dalam merombak struktur dan memperbaiki pengelolaan
perusahaan. "Mengenai kesulitan keuangan, dalam rapat gabungan, pekan
lalu, kam i mengusulkan tiga industri strategis, yakni PT. PAL Indonesia,
PT. Pindad, dan PT. Dirgantara Indonesia, untuk mendapat penyertaan
m odal negara," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa
Abubakar, dalam rapat kerja antara Komite Kebijakan Industri Pertahanan
(KKIP) dan Komisi I DPR di gedung DPR/MPR Jakarta. Pada kesempatan
yang sama, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, revitalisasi
industri strategis membutuhkan paket anggaran yang bersifat tahun
majemuk (multiyears), antara lain berasal dari penyertaan modal negara
dan dukungan perbankan nasional. Menurut MS Hidayat, BUMN di sektor
industri strategis dan pertahanan membutuhkan dukungan penyertaan
modal dari negara. Tentunya untuk merombak struktur dan memperbaiki
kinerja BUMN bersangkutan agar bisa menghasilkan produk berdaya saing
tinggi (Senin, 7 Maret 2011).29
b. Keterbatasan S um ber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Maju dan berkembangnya industri strategis harus seiring dengan
penguasaan teknologi yang modem, karena dengan makin dikuasainya
teknologi modern akan sangat menunjang kemajuan industri strategis dan
sedikit banyak akan turut membantu suksesnya pembangunan nasional.
Namun, keterbatasan kualitas maupun kuantitas SDM dalam menguasai
teknologi modern terutama dalam penggunaan peralatan canggih maupun
dalam pemeliharaannya serta dalam proses percepatan alih teknologi akan
menimbulkan hambatan yang cukup serius terhadap kemajuan industri
strategis dalam menunjang lancarnya pembangunan nasional khususnya di
bidang pertahanan negara. Komisaris Utama PT. PAL Indonesia
Laksamana TNI Purn. Tedjo Edhie Purdijatno dalam acara seminar Industri
Pertahanan di Auditorium Wisma Antara (Rabu, 18 Mei 2011) menyatakan
bahwa secara nasional, jumlah SDM yang memiliki pendidikan tinggi masih
timpang dan sedikit menyimpang dari komposisi ideal untuk mendukung
proses industrialisasi.30
29 http://www.kemenperm.go.id/md/publikasi/berita_psb/2011/20114307. Sumber: Suarakaiya-online.com, 8 Maret 2011.
30 http://nasional.vivanews.com/news/read/221052-pt-pal-kualitas-sdm-alutsista-masih-rendah, 5 Agustus 2011.

