Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI

BAB II

LANDASAN PEMIKIRAN

6. Umum.
Sebagai makhluk sosial, manusia saling bergantung satu dengan

yang lain, langsung maupun tidak langsung, termasuk ketergantungannya
dengan alam tempat dimana mereka hidup. Dalam kehidupan
berkelompok tersebut, menurut pendapat Turner dan Tajfel, paling tidak
ada lima hal yang mendasari orang atau kelompok orang memasuki suatu
kelompok, yaitu adanya kesamaan (similarity), merasa senasib (common
fate), kedekatan fisik atau psikologis {proximity), merasa mendapat
ancaman dari musuh yang sama (shaned threat), dan motif-motif yang
bersifat utilitarian (keuntungan bersama atau pencapaian tujuan bersama).
Sebagai makhluk sosial yang hidup berkelompok-kelompok, suku-suku dan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya, baik terhadap
dirinya maupun lingkungannya secara bermasyarakat, maka kelompok
tersebut membentuk suatu organisasi yang didasarkan kepada
kesepakatan dan kesamaan tujuan. Mulai dari organisasi yang terkecil
sampai yang terbesar dan akhirnya terwujud suatu bangsa yang menegara,
yang selanjutnya menentukan tujuan yang ingin dicapainya. Pada tiap-tiap
kelompok masyarakat atau organisasi, terdapat seorang yang ditunjuk
sebagai pemimpin, yang dipercaya dapat mengatur dan mengarahkan
anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Demikian juga
halnya dengan organisasi yang berbentuk negara.

Hal yang sangat mendasar untuk keberhasilan suatu negara dalam
mewujudkan dta-cita dan tujuan nasionalnya adalah apabila negara itu
memadukan persatuan dan keutuhan bangsa dalam pemikiran, sikap dan
tindakannya melalui para pemimpinnya yang mampu mewadahi berbagai
kepentingan bangsa dan negara di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berangkat dari pemikiran tersebut, aktualisasi nilai-nilai
kepemimpinan guna mewujudkan supremasi hukum dalam rangka
ketahanan nasional bertumpu pada paradigma nasional sebagai landasan

12