Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

18

        tersebut menjelaskan bahwa peraturan ini dijadikan dasar bagi
         Kementerian Pertahanan untuk menjabarkan Doktrin Hanneg.
        Sehingga peraturan ini merupakan tuntunan sekaligus payung
         hukum bagi TNI AD dalam rangka melaksanakan pembinaan
         kemampuan, kekuatan dan gelar satuan teritorial TNI AD.
         Dihadapkan dengan tantangan pembangunan bidang Hanneg yang
         harus dihadapi maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan dan
         penyelenggaraan pertahanan negara yang sistematis dengan
         manajemen dan kepemimpinan yang tepat, maka sangat dibutuhkan
         Kebijakan umum tersebut sebagai acuan dan payung hukumnya.

9. Landasan Teori
         a. Teori Ruang Hidup dalam Pemikiran Barat25.
                  Friedrich Ratzel (1844-1904) Sarjana Geografi di Institut
         Politeknik di Muenich ini adalah orang pertama yang mengadakan
         pembahasan sistematis di lapangan ilmu geografi politik. Teori
         geopolitiknya adalah sebagai berikut:
                  1) Negara adalah organisme ruang (spatial organism)
                  yang tumbuh seperti organisme hidup lainnya. Hal ini
                  diuraikan dalam tulisan-tulisannya tentang “Hukum-hukum
                  pertumbuhan teritorial negara” dan “Negara sebagai
                  organisme tertanam dalam tanah (soil)”.
                  2) Ruang merupakan kekuatan politik yang sangat vital;
                   negara akan mundur apabila terdapat kemunduran dalam
                   konsepsi-konsepsi ruangnya.
                   3) Batas-batas negara adalah daerah-daerah/zona
                   asimilasi yang berubah-ubah, bersifat dinamis, refleksi
                   kekuatan ekspansif dan negara-negara yang agresif. Batas-
                   batas negara yang menghalang-halangi tumbuhnya negara,
                   akan mengakibatkan perang. Ratzel adalah pencipta istilah

 25Ermaya Suradinata, Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI,
 Suara Bebas, 2005. Hal 16.
   11   12   13   14   15   16   17